Waspada Banjir, Jam 20.00 Sirine Jembatan Bacem Grogol Meraung-raung

Air di Pintu Air Sungai Siluwur di Desa Tegalsari, Kecamatan Weu meluap, Selasa (28/11).

Sukoharjonews.com – Debit air Sungai Bengawan Solo terus naik, Selasa (28/11) malam. Bahkan, sirine peringatan tanda bahaya banjir yang terpasang di Jembatan Bacem, Solo Baru, Grogol sudah berbunyi. Ketua Senkom Korcam Grogol, Zaenal Arifin menginformasikan, tanda bahaya banjir itu sudah menyala sejak pukul 20.00.

“Sirine sudah berbunyi, nyala lampu kuning sejak pukul 20.00,” tutur Zaenal Arifin.

Zaenal menambahkan, saat ini warga sudah mulai waspada jika debit air di Sungai Bengawan Solo terus bertambah. Menurutnya, saat ini kenaikan debit air Sungai Bengawan jauh lebih cepat dari biasanya. Jika level peringatan semakin meningkat, warga akan menaikkan barang-barang berharga ke ranggon (semacam tempat menyimpan barang yang berada tempat yang lebih tinggi di dalam rumah).

“Untuk saat ini di Wilayah Grogol secara umum masih aman,” katanya.



Yang dikhawatirkan, imbuh dia,  jika hujan yang tidak kunjung berhenti dan air kiriman dari wilayah selatan menambah debit air Bengawan Solo. “Wonogiri sudah banjir dan informasinya pintu air di Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) mau dibuka,” imbuhnya.

Seperti diketahui wilayah Desa Kadokan, Kecamatan Grogol masuk peta rawan banjir di Sukoharjo. Salah satu wilayah langganan banjir adalah Dukuh Karangale RT 3 dan 4 RW 3. Wilayah tersebut sering tergenang hingga sepinggang orang dewasa ketika musim hujan. Zaenal menginformasikan, sedikitnya ada 30 KK yang sering terdampak banjir di wilayah tersebut.

Sementara itu, ratusan rumah di Kecamatan Weu terendam. Informasi yang dihimpun sukoharjonews.com, Sungai Siluwur yang melintas di wilayah Kecamatan Weru meluap. Jalan-jalan Desa dan pemukiman warga di sana terendam. Di willayah Desa Karangwuni, Kecamatan Weru, seratusan rumah dilaporkan terendam. “Sungai Siluwur meluap. Ada seratusan rumah di Desa Karangwuni terendam. Air juga sudah mulai merendam SMPN 2,” tutur Camat Weru, Samino.

Selain itu, air luapan dari Sungai/Kali Gawe juga merendam wilayah Dukuh Dayu, Desa Weru. Warga setempat, Ari (23) mengonformasikan, luapan air sungai tersebut nyaris setinggi jembatan yang menghubungkan Desa Weru dan Tawang. “Ini masih hujan dan air terus naik nyaris memasuki pemukiman warga,” ujar Ari. (Sofarudin)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *