Sukoharjonews.com – Kabupaten Sukoharjo memiliki sejumlah potensi wisata yang belum tergarap. Salah satunya adalah potensi wisata Embung Bangseng di Desa Gentan, Kecamatan Bulu belum tersentuh. Padahal, embung tersebut memiliki pemandangan alam yang indah. Embung Bangseng sendiri berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.
Salah satu pengunjung Embung Bangseng, Yani, 35, mengaku cukup terkejut dengan keindahan embung tersebut. Pasalnya, lokasi embung tersebut sedikit tersembunyi. Bagi masyarakat yang mau datang ke lokasi tersebut harus melalui jalan menurun yang cukup sempit. Sehingga, butuh sedikit perjuangan untuk menuju lokasi tersebut.
“Lokasi embung ini hampir mirip dengan Telaga Celaket di Selogiri, Wonogiri. Lokasi tersebut memiliki latar belakang perbukitan hijau. Hanya saja, luas Embung Bangseng tidak seluas Telaga Celaket. Meski begitu, Embung Bangseng sangat cocok untuk berswafoto atau “selfie”. Dengan kata lain, embung tersebut memiliki potensi wisata.
Hanya saja, ujar Yani, dirinya melihat lokasi tersebut kurang terawat. Kebanyakan pengunjung yang datang hanya pemancing saja. Padahal, bila dikelola dengan baik dia yakin akan menghasilkan pendapatan bagi desa. Dia berharap, akses menuju ke Embung Bangseng dibenahi karena masih sangat sempit.
Menurutnya, beberapa pengembangan bisa dilakukan dari sisi kuliner dan hiburan. Bisa ditambahkan perahu atau dibuat spot foto tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri. Hanya saja, hal itu membutuhkan kreativitas dari pengelola dan pihak yang berwenang.
Selama ini, pemanfaatan embung sendiri ntuk mendukung pertanian warga. Namun, dia berharap bisa dimanfaatkan untuk menambah pemasukan daerah dengan memanfaatkan potensi yang ada. “Seperti Telaga Celaket yang akhirnya terkenal sehingga Embung Bangseng ini seharusny juga bisa digarap,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar Sugiharti mengaku senang jika lokasi tersebut dijadikan lokasi untuk wisata. Yang jelas, warga bisa memanfaatkannya untuk berjualan makanan dan minuman. Tentu akan ada efek positif bagi bagi warga dengan kunjungan dari para wisatawan luar daerah maupun dalam daerah.
“Selama ini kebanyakan pengunjung lokasi datang untuk mancing. Bahkan, hanya ada satu warung saja di lokasi tersebut. Hanya ada satu warung, kalau berkembang tentu akan menyenangkan. Tapi harus dengan seizin pengelola atau pemerintah daerah yang berwenang,” ujarnya. (erlano putra).
Facebook Comments