
Sukoharjonews.com – Program Serapan Gabah (Sergab) petani yang dilakukan Kodim 0726/Sukoharjo terus berlanjut. Seperti kegiatan terbaru yang dilakukan di Dukuh Jati, Desa Mulur, Kecamatan Bendosari. Saat itu, Tim Sergab Mabesad langsung mendatangi lokasi panen petani dan membeli hasil panen petani.
Plh Komandan Kodim 0726/Sukoharjo Mayor Inf Nurul Muthahar SAg memaparkan, ada beberapa kendala pelaksanaan Sergab di wilayah Sukoharjo. Antara lain harga tengkulak lebih dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sehingga banyak petani yang menjual gabah ke tengkulak. Selain itu, keterbatasan petugas dari Bulog Subdivre III yang melayani wilayah Solo Raya.
“Terbatasnya jumlah petugas membuat tim kalah cepat dengan tengkulak atau penebas. Jika petugas Bulog tidak hadir saat panen, petani menjualnya ke penebas karena butuh uang dengan cepat,” ujarnya.
Kendala lain yang didadapi Satgas Bulog belum pernah menyerap gabah petani secara langsung ke wilayah Sukoharjo. Selama ini, penyerapan Bulog melalui mitra Bulog maupun oleh Gudang Bulog di Telukan yang secara struktural tidak masuk dalam Satgas. “Selain itu, pada panen MT I bulan Maret dan April kualitas gabah kurang baik,” tambahnya.
Sedangkan Ketua Tim Sergab Mabesad Kolonel Inf Rohiman, tim Mabesad datang ke langsung ke Sukoharjo untuk mengecek kondisi penyerapan gabah di lapangan. Menurutnya, agar proses penyerapan bisa berhasil dengan baik, harus dilakukan kerjasama. Dia berharaop, Tim Sergab organisasinya hingga tingkat Babinsa yang tahu kondisi lapangan.
“Petugas juga harus senantiasa melakukan sosialisasi pada petani untuk menjual gabah ke Bulog tidak hanya saat harga murah, tapi saat harga tinggi seharusnya gabah juga dijual ke Bulog,” pesannya. (erlano putra)
Facebook Comments