Proyek Film ‘Cubs’ Karya Riri Riza dkk Dipresentasikan di Taiwan Creative Content Fest

Ptoyek film ‘Cubs’ karya Riri Riza dkk. (Foto: Variety)

Sukoharjonews.com – Pembuat film Indonesia Riri Riza, Mira Lesmana, dan Ifa Isfansyah tengah mengembangkan “Cubs,” sebuah drama kedewasaan dengan latar belakang kota pertambangan emas, yang akan dipresentasikan di Taiwan Creative Content Fest (TCCF).

Dikutip dari Variety, Kamis(7/11/2024), film ini mengikuti Gul, seorang remaja yang menjalani cinta dan kedewasaan di tengah masyarakat yang penuh dengan konflik atas tanah dan sumber daya. “Saya menulis ide awal untuk ‘Cubs’ pada tahun 2007. Hampir dua dekade kemudian, seiring pertumbuhan ekonomi, konflik tanah dan lingkungan muncul kembali di berbagai daerah, yang sering kali melibatkan penindasan militer,” kata penulis-sutradara Riza.

Proyek ini bertujuan untuk memadukan unsur-unsur aksi kriminal dengan drama kedewasaan. ‘Cubs’ mengikuti Gul yang tumbuh dari seekor anak harimau menjadi seekor harimau,” catat Riza.

“Struktur film ini dibangun berdasarkan kisah seorang anak laki-laki yang mencoba menghadapi iblis, kisah klasik David versus Goliath. Kekerasan melekat pada karakter-karakternya, yang mengarah pada klimaks konfrontatif yang fatalistik.” Ia berencana untuk memadukan aktor profesional dan nonprofesional untuk mencapai realisme, dengan rencana pengambilan gambar di kota pertambangan emas sungguhan di Jawa.

Produser eksekutif Mira Lesmana, yang mengembangkan cerita bersama Riza di Miles Films, mendatangkan produser Ifa Isfansyah dan Forka Films untuk memberikan proyek yang ia gambarkan sebagai “bentuk yang lebih mentah dan kontemporer, tetapi tetap dapat diakses oleh penonton.”

Saat ini dalam tahap pengembangan dan pembiayaan, film ini menargetkan produksi pada Q1 2026 dengan rencana rilis pada Q1 atau Q2 2027. Di TCCF, tim tersebut tengah mencari investasi, peluang produksi bersama, kemitraan penjualan, dan dukungan pascaproduksi. Isfansyah mencatat bahwa mereka sangat tertarik untuk mengeksplorasi kemungkinan pemrosesan film 16mm di Taiwan, karena Indonesia kekurangan fasilitas laboratorium film.

Tim kreatif membawa pengalaman yang signifikan ke dalam proyek ini. Lesmana dianggap berjasa menghidupkan kembali sinema Indonesia lewat filmnya “Sherina’s Adventure” yang dirilis tahun 2000. Isfansyah, pendiri Forka Films dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, baru-baru ini meraih sukses lewat serial Netflix “Cigarette Girl.” Film-film Riza telah diputar di berbagai festival besar termasuk Berlinale, Tokyo, Busan, dan Rotterdam, dengan film terbarunya “Sherina’s Adventure 2” yang meraih kesuksesan box office di Indonesia.

Produksi Forka Films sebelumnya termasuk film-film pilihan di festival “The Seen and Unseen” (Toronto 2017), “Memories Of My Body” (Venice Orizzonti 2018), dan “Yuni” (Toronto Platform Prize). (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *