Sukoharjonews.com (Weru) – Dandim/0726 Sukoharjo, Letkol Inf Chandra A.P blusukan di sawah yang terendam banjir di Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (21/12). Perwira TNI dengan dua melati dipundak itu mengecek kondisi tanggul jebol yang biang penyebab banjir tersebut.
Tanggul Sungai Situri yang sudah berulang kali diperbaiki tersebut jebol kembali pada Rabu (20/12). Letkol Inf Chandra menerjang genangan dan melalui jalan sejauh kurang lebih 500 meter menuju lokasi tanggul. Dandim yang baru menjabat di wilayah teritorial Sukoharjo itu didampingi Danramil Weru, Kepala Desa dan sejumlah warga setempat.
Letkol Inf Chandra A.P mengaku kaget melihat sawah yang berubah menjadi seperti lautan. Dia juga kaget ternyata ada beberapa titik tanggul jebol yang sudah diperbaiki dengan bambu dan karung berisi tanah. Menurutnya, tanggul yang jebol tersebut beberapa waktu lalu sudah pernah diperbaiki warga bersama personil Koramil Weru.
Hanya saja, perbaikan dengan material bambu dan karung berisi tanah tidak kuat menahan desanya arus Sungai Situri itu. “Tanggul yang jebol ini sebenarnya sudah diperbaiki. Tapi jebol kemarin (Rabu, 20/12) jebol lagi karena tidak kuat menahan derasnya arus sungai,” kata Dandim.
Baca Juga: Sawah di Grogol Jadi Lautan Gara-gara Tanggul Sungai Situri Jebol
Baca Juga: Polisi Waspadai Ancaman Terorisme saat Perayaan Natal
Dandim menambahkan, tanggul jebol tersebut akan segera diperbaiki setelah air surut. Menurutnya, permasalahan tanggul jebol tersebut butuh penangan lebih serius seperti harapan warga dan petani setempat. “Warga berharap dibangun tanggul permanen,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengomunikasikan aspirasi warga tersebut ke pihak yang berwenang menangani sungai tersebut. Pihaknya akan memastikan terlebih dahulu tanggul tersebut menjadi kewenangan Pemkab Sukoharjo atau Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
“Segera kami lakukan koordinasi lintas sektoral,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Grogol Heri Putut mengatakan, kondisi tanggul memang sudah kritis. Tanggul jebol di wilayah tersebut sudah terjadi berulang kali dan tidak hanya satu titik. Menurutnya, sejauh ini belum pernah ada perbaikan seperti yang diharapkan para petani. “Perbaikan sebatas dibendung dengan karung berisi tanah dan bambu,”.
Menurut Heri, warga berharap, tanggul tersebut diperbaiki secara permanen agar puluhan hamparan padi di sana tidak terus terendam. Menurutnya, hampir setiap musim hujan, sawah-sawah di sana selalu terendam akibat tanggul jebol.
“Harapan pemerintah desa, warga masyarakat dan para petani di sini, tanggul bisa diperbaiki permanen. Karena tanggul sudah tidak layak, jebol sini diperbaiki di sana jebol lagi,” tuturnya.
Heri menambahkan, ada puluhan hektar sawah lain yang terendam. “Kalau totalnya ada sekitar 147 hektar yang terdampak banjir selama ini,” imbuhnya. (Sofarudin)
Facebook Comments