Stok Melimpah, Sukoharjo Tolak Beras Impor Masuk

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya praktik panen padi menggunakan mesin pemanen padi beberapa waktu lalu. Hasil panen yang melimpah membuat Sukoharjo menolak beras impor.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemerintah pusat memutuskan melakukan impor beras. Meski begitu, tidak semua daerah mengalami kekurangan stok beras. Salah satunya adalah Kabupaten Sukoharjo yang justru mengalami surplus beras. Untuk itu, Sukoharjo berharap beras impor tidak masuk ke Sukoharjo karena hasil panen padi petani Sukoharjo mampu memenuhi kebutuhan. Bahkan, hasil panen mampu menyangga kebutuhan beras di Jawa Tengah dan nasional.



“Stok beras di Sukoharjo melimpah karena hasil panen petani sukses. Jadi, Sukoharjo tidak butuh beras impor,” tandas Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Selasa (23/1).

Dikatakan Wardoyo, selama ini Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai daerah penyangga pangan di Jateng dan juga nasional. Bahkan, dari laporan Dinas Pertanian dan Perikanan menyebutkan jika hasil panen petani surplus. Dengan kondisi tersebut otomatis Sukoharjo tidak membutuhkan beras impor. Wardoyo juga menegaskan jika Kabupaten Sukoharjo dengan tegas menolak beras impor.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti mengatakan, panen padi petani Sukoharjo sangat melimpah. Bahkan, selama ini hasil panen juga dikirim ke luar daerah. Meski sempat ada lahan pertanian yang terkena banjir, secara umum Netty mengaku hasil panen padi di Sukoharjo masih surplus.

Dikatakan Netty, tahun 2017 lalu Pemkab Sukoharjo memathok target tinggi untuk hasil produksi padi hingga akhir tahun. Pemkab memathok target produksi padi sebesar 304.648 ton Gabah Kering Giling (GKG). Target tersebut bisa terlampaui sehingga terjadi surplus. “Kalau soal harga beras naik, bukan kewenangan kami untuk mengendalikannya,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Sutarmo juga menegaskan jika Sukoharjo tidak butuh beras impor. Pasalnya, stok beras sangat melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kebutuhan beras sudah dapat dipenuhi sendiri sehingga tidak perlu beras impor,” tandasnya.

Sutarmo mengatakan, sampai sekarang belum mendapatkan informasi apakah Sukoharjo masuk salah satu daerah yang mendapat kiriman beras impor. Yang jelas, dari sepengetahuannya selama ini Sukoharjo belum pernah menjadi sasaran penyebaran beras impor oleh pemerintah pusat. Pasalnya, Sukoharjo sudah dikenal sebagai daerah penghasil beras.

“Informasi dari Bulog, stok beras aman dan cukup hingga bulan April. Kalau stok aman, buat apa beras impor. Harga memang ada kenaikan tapi masih kategori wajar,” tambahnya. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *