Sejak 2014, Petani Sukoharjo Dimanjakan Dengan Ribuan Bantuan Alsintan

Sejak tahun 2014 lalu bantuan Alsintan dari pemerintah pusat sudah mencapai 1.222 unit hingga 2018 ini. Bantuan diberikan pada Kelompok Tani (Klomtan).

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai daerah penyangga pangan di Jawa tengah maupun Nasional. Dengan kondisi tersebut, pemerintah pusat pun memberikan perhatian lebih untuk Sukoharjo dengan memberikan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Sejak 2014 hingga 2018 ini, tercatat bantuan Alsintan yang diterima Sukoharjo sudah mencapai 1.222 unit berbagai jenis.



“Bantuan Alsintan untuk Sukoharjo diterima tiap tahun sejak 2014 lalu. Alsintan yang diberikan terdiri dari beberapa jenis dan paling banyak Traktor Roda Dua,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti, Senin (12/3).

Lebih lanjut menurut Netty, bantuan Alsintan yang diterima Sukoharjo sejak 2014 sudah mencapai 1.222 unit. Alsintan tersebut terdiri dari Traktor Roda Dua sebanyak 442 unit, Traktor Roda Empat 22 unit, Pompa Air 225 unit, Rice Transplanter 62 unit, Handsprayer 350 unit, Combine Harvester Kecil 39 unit, Combine Harvester Sedang 12 unit, Power Threeser 55 unit, Cultivator 14 unit, dan satu unit Grain Seeder.

Khusus di tahun 2018 ini, ujar Netty, bantuan Alsintan diberikan oleh Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian berupa Traktor Roda Dua 50 unit, Traktor Roda Empat tiga unit, Rice Transplanter 15 unit, Pompa Air 50 unit. Sedangkan bantuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupa Power Thresher lima unit, dan Soil Tester satu unit. Selain Alsintan, bantuan juga berupa 1.000 hektar perluasan areal tanam baru kedelai, 11 hektar perluasan areal tanam baru jagung, satu ton bantuan benih padi untuk wilayah yang terserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

“Sebagian bantuan tersebut sudah diserahkan oleh Bupati Sukoharjo saat panen raya bersama Kelompok Tani (Klomtan) Cendono sari Desa Pandeyan, Grogol, Jumat (9/3) lalu. Bantuan yang diserahkan berupa Traktor Roda Dua 10 unit dan Rice Transplanter dua unit,” ujarnya.

Dengan modernisasi pertanian diharapkan lebih efisien dalam pembiayaan maupun salah satu terobosan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga kerja bidang pertanian. Untuk mewujudkan swasembada pangan dan mencapai kedaulatan pangan, petani berkomitmen menerapkan teknologi pertanian dan mengatasi kendala maupun permasalahan yang ada.

Sebelumnya, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan, tahun 2017 lalu Sukoharjo surplus beras tertinggi di Jateng dengan 125.335 ton. Tahun ini, Sukoharjo bertekad meningkatkan produktivitas padi sehingga surplus beras di tahun ini bisa mengalami kenaikan.

“Sukoharjo mampu surplus beras 135.335 ton dan angka tersebut tertinggi di Jateng. Prestasi tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan,” tandas Bupati.

Dikatakan Bupati, selama ini Sukoharjo juga menjadi penyangga pangan di Jateng dan Nasional. Kontribusi Sukoharjo sendiri untuk produksi padi mencapai 392.587 ton gabah kering giling (GKG) di tahun 2017 lalu. Capaian tersebut membuktikan Sukoharjo sebagai penghasil padi dan beras dengan kualitas dan produktivitas tertinggi di Jateng. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *