Ragam  

Penutupan Dam Colo Sukoharjo Direncanakan Maju, Ratusan Petani Geruduk Kantor BBWSBS

Ratusan petani di Kabupaten Sukoharjo menggeruduk Kantor BBWSBS memprotes rencana penutupan DamColo yang dimajukan, Kamis (22/8/2024).

Sukoharjonews.com – Penutupan Dam Colo Nguter, Kabupaten Sukoharjo direncanakan maju pada 9 September 2024 dari sebelumnya awal Oktober. Rencana itupun ditolak petani yang kemudian menggeruduk Kantor Balai Besar Wilayah Sungai BengawanSolo (BBWSBS), Kamis (22/8/2024).


Petani melakukan aksi demo di Kantor BBWSBS selaku instansi yang berwenang melakukan penutupan Dam Colo. Petani khawatir penutupan Dam Colo yang dimajukan akan menyebabkan gagal panen.

Selama ini, petani di sejumlah kabupaten utamanya Sukoharjo tergantung pada aliran air Dam Colo untuk mengairi lahan sawahnya.

Dalam kesempatan itu, petani melayangkan sejumlah tuntutan, yakni petani menuntut penutupan dilakukan setelah usia tanam aman dan bisa panen, petani meminta evaluasi soal penutupan Dam Colo. Perawatan dengan menutup Dam Colo tetap bisa dilakukan setelah petani panen.

Selain itu, petani juga mempermasalahkan adanya jaringan pipa PDAM di daerah sungai irigasi yang berasal dari Dam Colo.


Sedangkan Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, “Jigong” Sarjanto mengatakan jika Dam Colo tetap ditutup tanggal 9 September, maka banyak petani yang akan jadi korban. Dia memperkirakan lahan sawah yang terdampak di Sukoharjo mencapai 7.000 hingga 8.000 hektar.

“Itu baru lahan sawah di Sukoharjo saja, belum untuk Kabupaten Karanganyar, dan lainnya,” ujar Jigong.

Jigong juga mengatakan, saat ini kondisi tanam padi bervariasi. Seperti sekitar 2.000 hektar lahan padi di Kecamatan Polokarto dan Mojolaban yang bisa selamat dan panen.

Namun, untuk wilayah lain seperti Kecamatan Bendosari ke selatan hingga Kecamatan Bulu dan Tawangsari saat ini usia tanaman padi baru 20 sampai 40 hari. Untuk itu, jika Dam Colo ditutup pada 9 September, otomatis tanaman padi akan kekurangan air.

“Kalaupun menggunakan sumur dalam, jumlahnya juga tidak memadai,” katanya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *