Sukoharjonews.com – Memasuki masa panen padi di wilayah Sukoharjo kota membuat pemburu harta karun kembali beraksi di Kelurahan Joho. Warga menemukan bekas galian di lahan persawahan milik warga. Bekas galian tersebut diduga merupakan ulah pemburu harta karun.
“Bekas galian yang saya lihat tidak teratur dan bertebaran di sejumlah titik. Kalau galian tanah untuk bahan batu bata biasanya terpusat di satu titik,” ujar warga Joho, Bimo Kokor Wijanarko, Senin (30/10).
Menurut Kokor, galian tersebut diyakini ulah pencuri situs atau pemburu harta karun. Setidaknya ada empat titik bekas galian yang dia lihat berada lahan persawahan milik warga. Selain itu, di lokasi galian tersebut dirinya juga melihat pecahan gerabah kuno. Hal tersebut membuktikan para pemburu harta karun sudah hafal lokasi tanah atau persawahan yang dituju. Apalagi, cuaca saat ini juga mendukung dimana intensitas hujan belum tinggi.
Kokor menuturkan, berdasarkan cerita turun temurun, di kawasan Joho tersebut dulunya adalah makam budha kuno. Diyakini pada zaman tersebut terdapat gerabah yang berisi perhiasan. Selain itu, ada keranda raksasa dari kayu dan lesung untuk menguburkan jenazah. ”Biasanya pemburu harta karun ini membayar sewa pada pemilik lahan. Ada yang membayar hingga Rp3 juta. Tapi, banyak juga yang membuat galian secara liar tanpa meminta izin pada pemilik lahan sawah,” paparnya.
Kokor juga mengatakan, para pemburu ini biasanya menyasar lokasi tanah kering yang sudah dipanen warga. Bahkan, mereka seperti sudah hafal lokasi mana yang harus digali untuk mendapatkan harta karun. Namun, untuk kasus penggalian harta karun yang Kokor temukan, Senin (30/10) ini, dia yakini sebagai pencurian. Sebab, aktivitas penggalian dilakukan pada malam hari.
”Kalau ini murni pencuiran karena memang tidak ada izin ke pemilik lahan. Pemburunya datang dan langsung menggali lahan yang mereka incar. Setelah itu, mereka meninggalkan lokasi. Yang diincar memang sawah–sawah kering yang baru panen,” tambahnya. (erlano putra)
Facebook Comments