
Sukoharjonews.com (Gatak) – Suasana desa Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah tampak beda dari biasanya pada Senin (9/4). Di bawah terik matahari yang mulai tinggi, Ribuan warga dari berbagai wilayah berbondong-bondong memadati kawasan balai desa setempat.
Mereka rela berdesak-desakan menyaksikan serangkaian acara Grebeg Penjalin yang digelar setiap satu tahun tersebut. Acara ini memang selalu menyedot perhatian warga karena menyuguhkan dengan berbagai pertunjukan seni dan potensi-potensi yang dimiliki desa wisata rotan tersebut.
Segala jenis karya seni mulai dari mebel hingga hiasan dinding berbahan dasar rotan atau penjalin dipamerkan di sana. Arak-arakan lima gunungan yang berisi berbagai jenis produk kerajinan rotan dan reog melengkapi kemeriahan acara tersebut.
Setiap gunungan terdapat bola, keranjang, gebuk kasur dan kerajinan lain yang berbahan rotan. Di akhir perjalanan, lima gunungan rotan itu menjadi rebutan warga. Dalam kesempatan itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya menyatakan sangat mengapresiasi Grebeg Penjalin 2018 tersebut.
Bupati berharap kegiatan tersebut dapat membangkitkan industri rotan di Desa Trangsan yang sempat lesu di era tahun 2.000-an silam. “Setelah dinobatkan menjadi desa wisata rotan pada tahun 2016 lalu, geliat industri kerajinan rotan desa Trangsan mulai bangkit dan menjadi lebih dikenal,” tutur Bupati didampingi wakilnya Purwadi dan Ketua DRPD Sukoharjo, Nurjayanto.
Bupati berpesa, di era digital seperti saat ini media sosial mempunyai peran penting dalam menunjang promosi produk yang dihasilkan. “Dengan memanfaatkan media sosial, permintaan pasar domestik dan mancanegara dapat dijangkau dengan lebih mudah,” imbuh Bupati.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Grebeg Penjalin 2018, Suryanto menambahkan acara tersebut digelar untuk melestarikan dan membangkitkan rotan sebagai kehidupan. Acara ini dikemas dalam berbagai kegiatan. Di antaranya kirab budaya, pasar malam, pentas seni, workshop dan seminar, Bazaar dan pameran serta pagelaran wayang kulit.
Selain itu juga menampilkan kirab tokoh Mas Tra dan Mbak San yang menjadi Ikon Wisata desa Trangsan. “Grebeg Penjalin 2018 ini yang ketiga,” katanya.
Sebagai informasi, penyelenggara juga menggelar Bazar Mebel Rotan selama satu minggu (9-15 April), Workshop dan Seminar (10-13 April) serta Pentas Seni dan Budaya di setiap malam. Puncak acara (14 April) bakal dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Bagong Darmono. (Sofarudin)
Facebook Comments