Sukoharjonews.com – Karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura mengeluhkan gajinya yang tidak dibayar secara penuh. Sebagai bentuk keprihatinan, Selasa (26/9) ratusan karyawan menggelar doa bersama di pintu masuk RSIS. Doa digelar dengan harapan kondisi rumah sakit segera membaik.
Salah satu karyawan RSIS Agus mengatakan, sejak adanya konflik dua kubu yayasan yang tak kunjung selesai, kondisi rumah sakit dan juga karyawan terus terpuruk. Hal itu muli dirasakan karyawan saat Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran lalu. Saat itu, managemen RSIS tidak memberikan THR secara penuh dimana THR hanya dibayar 50% dan dibayar secara bertahap.
“Ada informasi bila keuangan RSIS belum membaik, gaji karyawan tidak akan diayarkan. Itulah yang memuat kami khawatir,” ujarnya.
Agus mengaku, karyawan dijanjikan tiga bulan yakni 15 September untuk 50% THR namun baru dibayarkan tanggal 20 September. Itu juga tidak sesuai janji karena baru 25% yang dibayarkan ke karyawan.
Selain soal gaji, karyawan juga menyesalkan dipangkasnya efektivitas kerja yakni menjadi 15 hari saja. Padahal biasanya rumah sakit bekerja penuh selama 30 hari. Informasi yang didapatkan Agus kalau kondisi ekonomi manajemen RSIS terus berlangsung seperti itu, bulan depan karyawan terancam tidak gajian. Nasib karyawan bertambah sulit karena ada karyawan yang di rumahkan.
Seperti diungkapkan Peni yang mengaku dirinya termasuk menjadi orang yang harus dirumahkan. Dia mengaku tidak di-PHK karena hanya dirumahkan saja meski belum ada perjanjian secara jelas. Peni mengatakan, karyawan yang di rumahkan mendapat 50% dari gajinya. Selain itu, bila kondisi ekonomi rumah sakit membaik mereka bisa dipanggil bekerja kembali.
“Kalau kondisi membaik dipanggil lagi tapi tidak tahu kapan. Intinya, kami berdoa bersama untuk ikhtiar bersama agar kondisi lekas membaik,” katanya. (erlano putra)
Facebook Comments