Bupati Bersama Istri Blusukan Ke Tenda Pengungsi Korban Banjir

Bupati Sukoharjo yang juga Bacagub Jateng H Wardoyo Wijaya SH MH bersama istri Hj Etik Suryani saat mengunjungi pengungsi korban banjir di Dukuh Ngemplak, Desa Gadingan, Mojolaban, Rabu (29/11).

Sukoharjonews.com – Bencana alam banjir juga melanda Kabupaten Sukoharjo sejak Selasa (28/11) hingga Rabu (29/11) ini. Kondisi tersebut membuat keprihatinan banyak pihak termasuk Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH beserta istri Hj Etik Suryani SE. Wardoyo yang juga Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jateng tersebut mengunjungi korban banjir yang mengungsi di Kecamatan Mojollaban dan Grogol.

Kunjungan pertama dilakukan di Desa Tegalmade dan dilanjutkan ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban. Setelah itu, kunjungan juga dilakukan di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol yang juga menjadi wilayah terdampak banjir cukup parah. Ketiga desa tersebut selama ini selalu menjadi langganan banjir. Pasalnya, warga di tiga desa tersebut rata-rata tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo dan juga anak sungainya.

“Sejak awal tepatnya Selasa (28/11) malam, saya sudah instruksikan capat yang terdampak banjir untuk selalu waspada dan melakukan pantauan,” ujar Wardoyo.



Menurutnya, karena banyak warga yang mengungsi, camat dia minta untuk memperhatikan kondisi dapur umum untuk pengungsi. Selain itu, juga harus ada layanan kesehatan karena pengungsi sangat rentan terserang penyakit. Artinya, ujar Wardoyo, makan dan minum pengungsi korban banjir dapat tercukupi.

Wardoyo juga sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk senantiasa siap siaga. Pasalnya, hujan deras diperkirakan masih aan turun dalam beberapa hari ke depan. Terlebih lagi, ada ancaman Badai Cempaka di selatan Jawa sehingga menimbulkan cuaca ekstrim. “Intinya harus bersiap diri. Yang namanya alam tidak bisa dicegah. Kita hanya bisa bersiap dan selalu waspada,” ujarnya.

Kepala Desa Gadingan Asih Suroso mengatakan, untuk Desa Gadingan setidaknya ada 400 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Khusus untuk Dukuh Ngemplak yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo, terdapat sekitar 100 KK yang terdampak dan mengungsi di tanggul sungai. Hingga sore ini, ujar Asih, warga Ngemplak masih bertahan di pengungsian karena banjir masih terjadi.

“Ketinggian air Bengawan Solo sudah mulai surut tapi belum sepenuhnya sehingga warga masih bertahan di pengungsian,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Mojolaban Iwan Setiyono mengatakan, banjir di Kecamatan Mojolaban terjadi di tiga desa. Masing-masing Desa Tegalmade, Laban, dan Gadingan. Dia berharap hujan tidak lagi turun sehingga banjir bisa surut. Dia mengakui, warga mulai mengungsi pada Selasa (28/11) malam dan bertahan hingga sore ini.

Sedangkan Camat Grogol Bagas Windaryatno mengakui banjir di Grogol menimpa wilayah yang selama ini jadi langgaran banjir. Antara lain Desa Madegondo dan Desa Kadokan. Banjir terparah terjadi di Desa Kadokan dimana melanda sejumlah pedukuhan. Masing-masing Dukuh Nusupan, Plalan, dan Buntarejo. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *