Snapdragon X vs Snapdragon X Plus: Apa Perbedaannya?

Qualcomm Snapdragon X. (Foto: Gizmochina)

Sukoharjonews.com – Qualcomm baru-baru ini memperluas jajaran Snapdragon X-nya, memperkenalkan Snapdragon X sebagai SoC tingkat pemula bersama Snapdragon X Plus yang sudah populer. Dengan kedua prosesor ini, Qualcomm bertujuan untuk menguasai spektrum pasar laptop yang luas mulai dari model yang terjangkau hingga opsi kelas menengah, sekaligus menantang pemain x86 tradisional seperti Intel dan AMD.

Dikutip dari Gizmochina, Rabu (15/1/2025), bagaimana kedua chip Snapdragon ini saling bersaing? Mari selami detailnya dan jelajahi perbedaan, kekuatan, dan kasus penggunaannya.

1. Arsitektur Inti dan Performa
Baik Snapdragon X maupun Snapdragon X Plus didasarkan pada inti CPU Oryon khusus Qualcomm, yang dirancang untuk memberikan efisiensi tinggi dan performa kompetitif menggunakan arsitektur ARM. Snapdragon X memiliki delapan inti CPU dengan clock hingga 3,0 GHz, sedangkan Snapdragon X Plus hadir dalam dua konfigurasi: varian 10 inti dengan clock hingga 3,4 GHz dan versi 8 inti dengan clock hingga 3,2 GHz.

Inti tambahan dan kecepatan clock yang lebih tinggi di Snapdragon X Plus memungkinkannya menangani beban kerja yang lebih berat, sehingga lebih cocok untuk pengguna profesional dan skenario multitasking yang berat.

Dalam hal cache, Snapdragon X menawarkan total cache sebesar 30 MB, sedangkan konfigurasi Snapdragon X Plus menawarkan 42 MB. Perbedaan ini berkontribusi pada performa X Plus yang unggul dalam aplikasi yang mengandalkan bandwidth memori tinggi, seperti pembuatan konten dan pengembangan perangkat lunak.

2. Kemampuan Grafis dan GPU
Kedua prosesor dilengkapi dengan GPU Adreno, tetapi tingkat kinerjanya sangat bervariasi. Snapdragon X memiliki GPU yang mampu menghasilkan hingga 1,7 TFLOPS, yang cukup untuk permainan ringan, judul lama, dan penyuntingan media kasual.

Di sisi lain, Snapdragon X Plus memiliki GPU yang lebih bertenaga dengan kemampuan kinerja hingga 3,8 TFLOPS dalam versi 10-intinya, sehingga ideal untuk tugas yang lebih intensif grafis seperti rendering 3D dan permainan pada resolusi yang lebih tinggi.

Kedua chip mendukung DirectX 12 dan akselerasi perangkat keras untuk codec video modern seperti AV1, HEVC, dan H.264, memastikan streaming video dan pemutaran multimedia yang lancar.

3. Kinerja AI dan NPU
Seri Snapdragon X mengintegrasikan NPU Hexagon Qualcomm, yang menghasilkan kinerja AI 45 TOPS (triliun operasi per detik). NPU canggih ini mendukung Snapdragon X dan Snapdragon X Plus, yang memungkinkan fitur-fitur seperti transkripsi suara real-time, peningkatan gambar, dan alat produktivitas berbasis AI seperti fitur Copilot+ Microsoft. Dengan kinerja NPU yang identik, kedua prosesor menawarkan kemampuan luar biasa yang digerakkan oleh AI sekaligus mempertahankan keterjangkauan.

4. Memori, Konektivitas, dan Daya Tahan Baterai
Konfigurasi memori identik di kedua chip, dengan dukungan untuk RAM LPDDR5x yang berjalan hingga 8448 MT/s, yang menghasilkan bandwidth 135 GB/s. Ini memastikan multitasking yang efisien dan pemrosesan AI yang lancar, apa pun prosesor yang dipilih.

Fitur konektivitas juga konsisten, dengan kedua prosesor mendukung Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, dan modem Snapdragon X65 5G untuk komunikasi nirkabel yang sangat cepat.

Namun, karena batas kinerjanya yang lebih tinggi, Snapdragon X Plus sedikit lebih haus daya, beroperasi antara 15W dan 35W, dibandingkan dengan kisaran Snapdragon X dari 15W hingga 30W. Hal ini berarti X Plus harus mengorbankan sedikit daya tahan baterai demi performa yang lebih unggul.

5. Kasus Penggunaan dan Target Pasar
Snapdragon X dirancang khusus untuk laptop entry-level dengan harga sekitar $600. Produk ini ideal untuk pelajar, pekerja lepas, dan konsumen yang berhemat yang mengutamakan daya tahan baterai dan tugas komputasi dasar daripada daya murni. Desain 8-inti dan konsumsi daya yang efisien menjadikannya pilihan yang menarik untuk laptop tipis dan ringan dengan daya tahan baterai yang lama.

Sebaliknya, Snapdragon X Plus ditujukan untuk laptop kelas menengah dan perangkat profesional ultraportabel dengan harga antara $800 dan $1.000. Produk ini lebih cocok untuk pengguna yang membutuhkan performa lebih untuk aplikasi produktivitas, alur kerja kreatif, dan permainan sesekali. Varian 10-inti, khususnya, ditujukan untuk para profesional yang mencari keseimbangan antara performa dan efisiensi tanpa harus beralih ke Snapdragon X Elite yang premium. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *