Simak Tanda Pasangan Melakukan Kontrol Koersif dalam Hubungan

Mengenal kontrol koersif. (Foto : Pexels)

Sukoharjonews.com – Koersif atau pemaksaan adalah istilah yang menyiratkan penggunaan ancaman atau kekerasan. Dalam suatu hubungan, kontrol koersif dapat merujuk pada pola perilaku menindas dan mendominasi yang menggunakan kerugian untuk mengarahkan pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang.


Dilansir dari Women’s Health, Kamis (14/9/2023), kontrol koersif sering kali terlihat dalam bentuk pelecehan emosional, tapi hal ini juga dapat melibatkan kekerasan secara fisik. Baik pria maupun wanita bisa mengalami kontrol koersif, meskipun penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa hal ini lebih sering memengaruhi wanita. Memahami tanda-tanda kontrol koersif dapat membantu Anda mengatasinya.

Penyerangan
Kekerasan fisik adalah salah satu versi kontrol koersif yang paling ekstrem. Pasangan menggunakan rasa sakit fisik untuk mengendalikan perilaku Anda dan menanamkan kepatuhan.

Kekerasan fisik juga dapat melibatkan anak-anak dan hewan peliharaan, serta dapat muncul dalam bentuk:

-memukul
-mencekik
-menampar
-menendang
-menggigit
-menggunakan senjata
-paparan situasi berbahaya (misalnya, mengemudi sembarangan)


Ancaman
Ancaman merupakan pernyataan mengenai konsekuensi yang akan terjadi dan dimaksudkan untuk menciptakan rasa takut. Ancaman bisa saja melibatkan tindakan merugikan yang jadi titik perhatian Anda.

Contoh ancaman dapat mencakup:

-“Sebaiknya jangan terus seperti itu atau kamu akan menyesalinya.”
-“Lain kali kamu melakukan itu, anjing itu akan pergi ke tempat penampungan.”
-“Kamu akan menyesal melakukan itu.”

Penghinaan
Penghinaan dapat menghancurkan harga diri seseorang. Anda mungkin mulai percaya bahwa dia tidak dapat hidup dengan baik tanpa pasangan atau pantas menerima pelecehan.

Penghinaan dapat terlihat seperti berikut:

-membuat lelucon tentang Anda
-Memanggil Anda dengan nama yang tidak senonoh
-secara teratur membuat komentar kritis tentang penampilan Anda

Mengisolasi
Mengisolasi Anda dapat mencegah Anda memverifikasi dengan orang lain bahwa perilaku dalam hubungan bersifat kasar. Hal ini dapat menghalangi Anda untuk pergi dan mungkin memaksa Anda untuk hanya mengandalkan dukungan pasangan saja.

Taktik isolasi dapat melibatkan:

-membuat alasan mengapa Anda tidak dapat menghadiri acara keluarga atau acara sosial
-menggunakan rasa bersalah untuk membuat Anda tetap di rumah
-mengolok-olok minat Anda untuk mematahkan semangat(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *