Demo Teror Bau PT RUM Jilid 2 (Tagih Janji), Ratusan Warga Datang dari Dua Arah

Warga menenteng poster dan membentangkan spanduk bernada kecaman dalam demo teror bau di depan gerbang PT RUM Sukoharjo, Kamis (30/11).

Sukoharjonews.com – Ratusan warga dari enam desa di sekeliling PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo di Kawasan Industri Nguter (KIN) menggelar unjuk rasa memprotes bau limbah dari pabrik tersebut, Kamis (30/11). Massa datang dari dua arah dan berkumpul di depan pabrik raksasa di wilayah Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo tersebut.

Mereka membentangkan spanduk tuntutan dan kecaman dengan penjagaan ketat dari Polres Sukoharjo. Di antaranya, Stop Pabrik! Bila Meracuni Kami; Selamat Datang di Desa Wisata Gas Beracun; Stop Pencemaran Udara Limbah PT RUM. Mereka berorasi menagih janji kesepakatan yang telah dibuat dalam Demo Teror Bau Limbah PT RUM Jilid Pertama.

Mereka menuntut PT RUM Berhenti beroperasi sebelum pengelolaan limbah dikelola dengan benar dan tidak mencemari lingkungan. Bahkan mereka menantang para petinggi PT RUM untuk tidur di rumah warga agar tahu rasanya tinggal di wilayah yang tercemar bau limbah tersebut.

Mereka menilai keberadaan PT RUM saat ini tidak bermanfaat bagi warga sekitar. Yang ada hanya teror bau menyengat dari limbah. “Tutup PT RUM jika masih menebar bau limbah yang meresahkan masyarakat. Kami ingin menghirup udara segar dengan nyaman,” teriak warga saat berorasi.



Teriakan bernada kecaman untuk PT RUM juga semakin keras. Opsi mediasi yang ditawarkan polisi pun disambut dengan teriakan penolakan. Orasi pun semakin menjadi dan massa merangsek mendekati areal pabrik. Mereka ingin bertemu langsung pimpinan PT RUM. Sementara itu, terlihat barisan Polisi Wanita (Polwan) Polres Sukoharjo membuat pagar betis di pintu gerbang.

Salah satu peserta aksi, Harianto mengaku masih tersiksa dengan bau limbah yang berasal dari pabrik raksasa tersebut.”Kasihan anak-anak tidak bisa bernapas dengan nyaman,” tuturnya.

Koordinator aksi, Tri Wahyudi mengatakan, ada enam desa yang terganggu dengan bau tidak sedap tersebut. Yakni Desa Plesan, Celep, Juron, Gupit, Pengkol dan Desa Serut. ”Memang ada warga yang kerja disini tapi baunya itu sudah tidak kuat warga,” katanya.

Dia menambahkan, warga meminta PT RUM menepati janji yang tertuang dalam nota kesepakatan yang sudah ditandatangani saat demo jilid pertama dulu. Menurutnya, sejauh ini masih poin-poin kesepakatan tersebut belum direalisasikan.

Baca Juga: Tuntutan Warga Demo Jilid Pertama

Baca Juga: Kata Bupati Soal Limbah PT RUM

Baca Juga: Ini Hasil Demo Teror Limba Jilid II

Di tengah-tengah massa, Direktur Umum PT. RUM Mochamad Rachmat berjanji akan memenuhi tuntutan warga secepatnya. Terkait realisasi kesepakatan dalam demo jilid pertama, Rachmat menjelaskan, PT RUM bukan tidak memenuhi janji-janji tersebut. Tetapi perlu waktu untuk merealisasikan seluruh poin dalam kesepakatan tersebut.

“Seperti alat detektor pencemaran, mencari alat yang tepat itu tidak mudah. Tapi ini sudah ada dan perjalanan dari Jakarta. Pengecekan kesehatan juga sudah kami lakukan. CSR pasti akan kami penuhi seperti kesepakatan setelah produksi pabrik normal,” jelasnya.

Mengenai pipa air, lanjut Rachmat, pihaknya juga sudah mengupayakan. Hanya saja, cuaca saat ini tidak begitu mendukung. “Yang jelas air yang dikeluarkan sudah sesuai baku mutu dan tidak berbahaya. Bukan kami lepas tangan, tapi butuh waktu untuk memenuhi semua tuntutan warga,” tandasnya. (Sofarudin)

Warga berorasi dan membentangkan spanduk kecaman dalam demo teror bau di depan gerbang PT RUM Sukoharjo, Kamis (30/11).

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *