Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Sukoharjo mulai menerapkan perubahan istilah terkait corona. Hal itu mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Perubahan istilah tersebut mulai diterapkan dalam update per 20 Juli kemarin.
Dalam Instagram Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, penyebutan orang tanpa gejala (OTG) berubah menjadi kontak erat. Untuk orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawawasan (PDP) yang kontak erat berubah menjadi suspek. Untuk positif dengan gejala disebut terkonfirmasi simptotamik, positif tanpa gejala disebut terkonfirmasi asimptomatik.
“Ada istilah baru yang digunakan, yakni probable, yakni suspek dengan Ispa berat dan meninggal dengan gelaja corona dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR,” jelas Jubir Gugus Tugas Percapatan Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Selasa (21/7/2020).
Dalam akun Instagram DKK tersebut juga dijelaskan untuk kategori kontak erat didefinisikan memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi corona atau memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable.
Untuk suspek didefinisikan memiliki gejala/tanda Ispa dan pneumonia berat yang membututuhksn perawatan di rumah sakit, memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal dan kontak dengan kasus konfirmasi/probable.
Sedangkan istilah terkonfirmasi, dinyatakan positif corona yang dibuktikan dengan pemeriksaan RT-PCR, baik dengan gejala (simptomatik) atau konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik). Dengan perubahan penggunaan istilah tersebut diharapkan masyarakat bisa memahaminya. (erlano putra)
Facebook Comments