Sukoharjonews.com (Bendosari) – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta meluncurkan layanan mobile di Sukoharjo, Senin (23/9). Peluncuran dilakukan oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya. Peluncuran layanan mobile tersebut didasari faktor masih rendahnya penyerapan anggaran khususnya yang bersumber dari APBN. Hingga saat ini, baru sekitar 50% anggaran yang terserap oleh satuan kerja yang ada di Sukoharjo.
“Layanan mobile ini merupakan inovasi kami dalam upaya memudahkan pelayanan pada satuan kerja yang mengelola dana dari APBN,” jelas Kepala Kantor KPPN Surakarta, Sugiyarso.
Menurutnya, terdapat 30 satuan kerja (Satker) di Sukoharjo baik itu satker vertikal maupun satker di lingkungan Pemkab Sukoharjo. Total dana yang dikelola oleh satker tersebut sekitar Rp2,7 triliun. Jumlah itu belum ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dan juga Dana Desa, sehingga bisa mencapai Rp2,9 triliun. Sugiyarso menyatakan, saat ini penyerapan anggaran masih cukup rendah karena baru mencapai 50%. Padahal, waktu yang tersisa tiggal empat bulan lagi di tahun 2019 ini.
Untuk itu, dengan layanan mobile diharapkan bisa menjembatani satker mitra KPPN di Sukoharjo dapat lebih cepat melakukan pencairan atau melaksanakan anggaran. Sugiyarso berharap semua satker mitra KPPNbisa mengakses layanan mobile ketika ada di Sukoharjo. “Dalam satu bulan direncanakan dua hari di Sukoharjo dan kemungkinan ditambah harinya sesuai arahan Pak Bupati. Saya harap semua satker bisa mengakses dan tidak perlu ke Solo untuk mengakses layanan KPPN kecuali ada hal-hal yang mendesak,” tambahnya.
Sedangkan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menyampaikan apresiasi atas upaya KPPN dalam mengembangkan inovasi terkait pelayanan dana APBN. Selama ini, dana APBN merupakan salah satu komponen penggerak ekonomi di daerah sehingga harus dikelola dengan baik. Terkait peluncuran layanan mobil KPPN tersebut, Bupati menyatakan dukungannya karena banyak menghemat sumber daya. Selain semakin mudah, juga lebih efisien dari segi waktu.
“Layanan mobile KPPN ini merupakan bentuk kerjasama antar lembaga sehingga diharapkan terbentuk sinergi yang kokoh sehingga bisa lebih optimal dan hasilnya bisa dirasakan oleh masyarakat. Inovasi tidak harus mahal, tapi bisa dalam bentuk menyederhanakan proses seperti layanan mobile ini,” ujarnya. (erlano putra)
Facebook Comments