Pemkab Luncurkan Klaster Pertanian Modern

Kepala Perwakilan BI Solo Bandoe Widiarto bersama Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH MH menunjukkan dokumen MoU usai ditandatangi bersama, Selasa (3/10).

Sukoharjonews.com – Pemkab Sukoharjo meluncurkan Klaster Pertanian Modern Berbasis “Corporate Farming”, Selasa (3/10). Peluncuran klaster tersebut bekerjasama dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo. Klaster tersebut berlokasi di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU angtara Bupati Sukoharjo H Wardoyo SH MH bersama Kepala Perwakilan BI Solo Bandoe Widiarto.

Terkait Klaster itu sendiri, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Netty Harjianti menjelaskan, pengelolaan usaha budidaya pertanian akan lebih efisien dan efektif ketika dibentuk Klaster. Klaster itulah yang nantinya akan mengelola semua usaha budidaya mulai dari rencana tanam, penyediaan sarana produksi, panen sampai pemasaran hasil.

“Apabila usaha budidaya ini sudah dikelola dengan baik dalam Klaster, maka akan terwujud peningkatan pendapatan petani yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Menurut Nettym dinas berharap dengan pembentukan Klaster tersebut kan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan petani dan mempermudah pembinaan Dinas Pertanian dan Perikanan dalam pelaksanaan program atau kegiatan pemerintah dalam rangka mendukung swasembada pangan nasional.

Nantinya, Klaster tersebut sudah menerapkan modernisasi pertanian dengan menggunakan alat mesin pertanian mulai dari olah tanah sampai dengan panen. Dengan modernisasi pertanian itulah diharapkan lebih efisien dalam pembiayaan. Selain itu, salah satu terobosan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian adalah alat pertanian tersebut.

Sedangkan Kepala Perwakilan BI Solo Bandoe Widiarto mengatakan, BI berkomitmen dalam pengembangan Kluster Pertanian Modern di Desa Dalangan. Hal itu diwujudkan melalui program sosial BI dengan memberikan bantuan fasilitas sarana produksi dan perbaikan kandang komunal. “BI terjun ke pertanian karena kami ingin menjaga stabilitas harga,” ujarnya.

Bandoe juga mengatakan, terkait hal itu, BI sudah mengajak Ketua Gapoktan Karjono untuk studi banding ke Bali. Ilmu yang didapat diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan Klaster di Desa Dalangan tersebut. Dengan kerjasama tersebut diharapkan Klaster Pertanian Modern semakin maju dan menjadi percontohan nasional. (erlano putra)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *