Mitos Tentang Bawang Putih yang Tidak Benar

Mitos tentang bawang putih.(Foto: getty images)

Sukoharjonews.com – Bawang putih merupakan salah satu bahan yang tidak dapat kita hidup tanpanya. Bawang putih terdapat dalam tadka, chutney, kuah, acar, atau apa pun yang dapat Anda bayangkan. Dan jika seseorang terserang flu atau pilek, para kakek dan nenek akan memberikan kita obat tradisional berupa bawang putih. Namun, seiring berjalannya waktu, sayuran sederhana ini telah mendapatkan reputasi sebagai makanan ajaib. Tidak semua yang Anda dengar itu benar.


Dikutip dari NDTV Food, pada Jumat (11/4/2025) berikut mitos tentqng bawang putih yang tidak benar:

Bawang Putih Mentah Lebih Baik dari pada Bawang Putih yang Dimasak
Tentu saja, bawang putih mentah kaya akan senyawa yang disebut allicin, yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi ini tidak berarti bawang putih yang dimasak tidak berguna. Saat Anda menumis atau memanggang bawang putih , Anda mungkin kehilangan sebagian allicin, tetapi senyawa bermanfaat lainnya menjadi aktif selama pemasakan. Selain itu, bawang putih yang dimasak lebih mudah dicerna dan jauh lebih beraroma.

Bawang Putih Dapat Menyembuhkan Semua Masalah Kesehatan
Bawang putih tidak dapat disangkal lagi menyehatkan. Bawang putih memiliki sifat antibakteri, antiradang, dan penunjang kesehatan jantung. Namun, anggapan bahwa bawang putih saja dapat menyembuhkan masalah kesehatan Anda adalah mitos belaka. Mengunyah bawang putih mentah tidak akan langsung membuang racun atau menyembuhkan kondisi kronis. Bawang putih dapat bermanfaat jika Anda juga menjalani diet sehat dan tidak menganggapnya sebagai pengganti obat. Jadi, silakan makan bawang putih mentah, tetapi jangan berharap keajaiban dalam semalam.


Semakin Banyak Bawang Putih yang Ditambahkan, Semakin Baik
Mari kita sepakati saja: kita semua pernah menambahkan satu atau dua siung bawang putih karena mengira tidak ada yang namanya terlalu banyak bawang putih. Namun, jika Anda menambahkan terlalu banyak bawang putih, rasanya bisa menjadi pahit atau mengalahkan rasa lain dalam hidangan Anda. Bawang putih dimaksudkan untuk menambah cita rasa hidangan, bukan mengalahkannya. Anda dapat membuat apa saja, mulai dari lasooni dal hingga garlic naan, sedikit saja sudah cukup. Semuanya tentang menyeimbangkan rasa.

Bawang Putih Tidak Akan Rusak
Bawang putih mungkin tampak seperti bisa berada di dapur Anda selamanya, tetapi seperti makanan lainnya, bawang putih juga bisa membusuk. Siung bawang putih yang lunak dan lembek , tunas hijau, atau bau asam adalah beberapa tanda umum untuk membuangnya. Bawang putih yang bertunas masih bisa dimakan, tetapi rasanya mungkin pahit. Untuk menjaga bawang putih tetap segar, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering dengan aliran udara yang baik. Jangan simpan di lemari es untuk menghindari baunya.


Makan Bawang Putih Dapat Mengusir Nyamuk
Mitos yang satu ini cukup populer dan tidak memiliki bukti yang kuat. Idenya adalah bahwa bau kuat yang dikeluarkan melalui kulit Anda mungkin dapat mengusir serangga, tetapi hal ini tidak didukung oleh sains. Untuk nyamuk, yang mungkin benar-benar ampuh adalah kayu putih. Jadi, kunyahlah bawang putih jika Anda ingin mengusir orang, tetapi bawang putih tidak akan berguna untuk nyamuk.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *