Memahami Kram Kaki: Penyebab dan Siapa yang Rentan Mengalaminya

Penyebab kram pada kaki.(Foto: Neo rheumacyl)

Sukoharjonews.com – Kram kaki adalah rasa nyeri yang muncul karena otot kaki menegang secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi karena otot berkontraksi terlalu kuat tanpa kendali, artinya seseorang tidak bisa mengatur kapan dan bagaimana otot itu menegang. Kram paling sering terjadi di otot betis, tepatnya di bagian bawah dan belakang lutut. Meski begitu, otot-otot kecil lainnya di kaki juga bisa terkena.


Dilansir dari Patient, Rabu (9 /4/ 2025), rasa sakit karena kram biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik, tapi ada juga yang sampai 10 menit. Tingkat nyerinya bisa berbeda-beda. Bahkan setelah kram reda, otot bisa tetap terasa sakit hingga 24 jam. Kram kaki paling sering terjadi saat istirahat, terutama di malam hari saat tidur, sehingga sering disebut kram malam. Kondisi ini bisa sangat mengganggu karena membuat penderitanya terbangun dan susah tidur.

Siapa Saja yang Bisa Mengalami Kram Kaki?
Kram kaki bisa dialami siapa saja, tapi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia. Sekitar 1 dari 3 orang di atas usia 60 tahun dan sekitar separuh orang berusia 80 tahun ke atas mengalami kram kaki secara rutin. Sekitar 40% dari mereka bahkan bisa mengalaminya setidaknya tiga kali dalam seminggu.


Apa Penyebab Kram Kaki?
1. Penyebab Tidak Diketahui (Idiopatik
)
Sebagian besar kasus kram kaki tidak diketahui penyebab pastinya. Salah satu kemungkinan adalah kram terjadi saat otot yang sudah dalam posisi memendek diberi rangsangan untuk berkontraksi lagi, sehingga menyebabkan otot menjadi kejang.

2. Penyebab Lain (Sekunder)
Dalam beberapa kasus, kram kaki bisa jadi merupakan gejala dari kondisi lain, seperti:

Efek samping obat-obatan, misalnya: diuretik (obat pelancar kencing), nifedipine, salbutamol, statin, lithium, dan beberapa jenis obat lainnya.

  • Kelelahan otot akibat aktivitas berlebihan.
  • Kurang cairan tubuh (dehidrasi).
  • Ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar natrium atau kalium yang terlalu tinggi atau rendah.
  • Pasien cuci darah juga sering mengalami kram.
  • Kehamilan, terutama di trimester akhir.
  • Gangguan tiroid yang belum diobati.
  • Penyakit arteri perifer, yaitu penyempitan pembuluh darah di kaki.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.

Beberapa kondisi langka seperti sirosis hati, keracunan timbal, atau sarkoidosis (peradangan pada beberapa bagian tubuh). Namun, jika seseorang sehat secara umum dan tidak mengalami gejala lain, maka kram kaki yang dialami kemungkinan besar bukan karena penyakit tertentu, melainkan bersifat idiopatik.

Catatan Penting:
Kram kaki berbeda dengan sindrom kaki gelisah. Pada sindrom ini, penderitanya merasa tidak nyaman di kaki, sering kali disertai sensasi seperti ada yang merayap, dan rasa itu biasanya berkurang saat kaki digerakkan atau berjalan.(patrisia argi)

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *