Lelang Dimenangkan HK-HKI, Pembangunan Trans Papua Segera Dimulai

Hutama Karya dan HKI memenangkan lelang pembangunan Trans Papua. (Ilustasi: Dok Hutama Karya)

Sukoharjonews.com (Jakarta) – Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) keluar sebagai pemenang lelang Pembangunan Jalan Trans Papua. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk HK dan HKI sebagai pemenang lelang pembangunan untuk ruas Jayapura-Wamena segmen Mamberamo-Elelim di Provinsi Papua Pegunungan.


Nantinya, proyek ini akan digarap melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan proyek ini sebelumnya telah dikaji sejak pencarian pasar terhadap proyek KPBU Trans Papua pada tanggal 6 September 2022 lalu.

Adapun nilai investasinya atau Capital Expenditure (CAPEX) mencapai Rp 3,3 Triliun serta skema pengembalian yang akan digunakan berupa Availability Payment.

“Proyek ini akan memiliki masa konsesi selama 15 tahun yang terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 13 tahun masa pemeliharaan,” ujar Adjib.


Dalam proyek ini, konsorsium Hutama Karya dengan porsi 55% dan HKI 45% akan mengerjakan perencanaan serta pengembangan rancangan teknis dan konseptual (design), pembangunan hingga penyelesaian proyek (build), menyiapkan sumber pembiayaan proyek (finance), mengoperasikan proyek setelah selesai dibangun (operate), kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan selama masa operasional (maintenance), hingga pengembalian kepemilikan atau pengelolaan proyek kepada pemerintah setelah 15 tahun (transfer).

Proyek KPBU Trans Papua ini merupakan jalur transportasi utama logistik dari Jayapura menuju Wamena dengan panjang 50,14 km. Adapun lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain penanganan jalan, jembatan, perbaikan lereng dan tebing serta pembangunan fasilitas penimbangan.

Pada tahap selanjutnya, konsorsium HK dan HKI akan membentuk perusahaan bersama yang berperan sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek KPBU Trans Papua selama masa konsesi yang diawali dengan melakukan penandatanganan perjanjian KPBU dengan Kementerian PUPR sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja sama (PJPK).


Lebih lanjut Adjib menjelaskan mengenai keberadaan proyek KPBU Trans Papua ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperbaiki aksesibilitas dan konektivitas serta memperluas jaringan jalan yang nantinya akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.

“Proyek ini akan menjadi langkah besar dalam upaya pengembangan infrastruktur di Papua dan diharapkan dapat membawa dampak signifikan di wilayah tersebut,” tutup Adjib.

Sebagai catatan, selain Trans Papua, Hutama Karya saat ini tengah menggarap beberapa proyek dengan skema KPBU. Proyek tersebut salah satunya adalah pengembangan terhadap fasilitas pelabuhan eksisting secara komersial pada Pelabuhan Anggrek Gorontalo milik Kementerian Perhubungan.

Serta proyek pengembangan Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, di Jawa Barat bersama PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG). (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *