Ragam  

Kasus Corona Aktif Sukoharjo Tinggal 7 Kasus, Tersebar di Enam Kecamatan

Waspada virus corona.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona aktif di Kabupaten Sukoharjo turun drastis. Berdasarkan update pada 7 Mei 2022, kasus positif corona aktif di Sukoharjo tinggal tujuh kasus. Dari 12 kecamatan di Sukoharjo, enam diantaranya tercatat sudah nol kasus positif corona sehingga tujuh kasus positif aktif juga tersebar di enam kecamatan.


“Berdasarkan update per 7 Mei, masih tujuh kasus corona aktif yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Sukoharjo dimana enam kecamatan sudah nol kasus. Kecamatan yang masih ada kasus masing-masing Polokarto, Bulu, Nguter, Sukoharjo, Bendosari, dan Kartasura,” jelas Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Senin (9/5/2022).

Berikut ini data kasus positif corona aktif dan kasus kematian tiap kecamatan berdasarkan update per 7 Mei 2022:

KECAMATANPOSITIF AKTIFKASUS KEMATIAN
GROGOL1221
MOJOLABAN1158
GATAK164
BULU058
KARTASURA0205
TAWANGSARI077
POLOKARTO0128
NGUTER0105
SUKOHARJO0163
BENDOSARI0123
WERU080
BAKI0152
JUMLAH31.534

Jika melihat data tersebut, untuk kasus kematian positif corona juga mengalami kenaikan. Sesuai data, kasus kematian terbanyak masih di Kecamatan Grogol dengan 219 kasus, kemudian Kartasura dengan 204 kasus, dan Sukoharjo dengan 163 kasus kematian.

Saat ini akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo hingga 7 Mei 2022 mencapai 20.665 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.129 kasus sembuh atau selesai isoman, 1.529 kasus meninggal, dan tujuh kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari tiga kasus isolasi mandiri dan empat kasus rawat inap di rumah sakit.

Tuti menambahkan, penularan virus corona dalam beberapa hari sudah mengalami penurunan signifikan. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni 5M. Masing-masing memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

“Kami harap mudik tahun ini tidak menimbulkan terjadinya peningkatan kasus. Intinya tetap proses,” tegas Tuti.

Disisi lain, untuk program vaksinasi corona terus dilakukan dimana sasaran penerima vaksin terus bertambah. Mulai dari tenaga kesehatan, petugas layanan publik, lanjut usia (lansia), guru, disabilitas, masyarakat umum usia 6 plus. Selain itu, pemberian vaksin booster juga terus dilakukan. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *