Jangan Sampai Salah, Begini Cara Mengompres Anak Demam dengan Benar

Cara mengompres dengan benar. (Foto: Hellosehat)

Sukoharjonews.com – Seringkali orang tua khususnya sang ibu kebingungan saat anaknya demam. Saat hendak mengompres sebagai tindakan cepat untuk menurunkan suhu tubuh anak, terkang orang tua tidak memahami bagaimana cara mengompres dengan benar. Termasuk apakah kompres hangat atau dingin.


Dilansir dari laman Hellosehat yang mengutip Jurnal Kesehatan dr Soebandi, Senin (16/1/2023), untuk membantu meredakan demam pada anak, selain minum obat demam, Anda juga bisa mengunakan kompres hangat, bukan kompres dingi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 14 anak, kompres hangat bisa membantu menurunkan suhu tubuh hingga sebanyak 3 derajat Celsius.

Sebaliknya, kompres dingin bisa membuat anak lebih merasa tidak nyaman atau malah kedinginan dan menggigil. Sebelum mengobati demam pada anak, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa demam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi atau penyakit lain yang sedang terjadi di dalam tubuh. Terlebih, demam sebenarnya menandakan kalau sistem imun sedang melawan penyebab infeksi di dalam tubuh.


Cara tepat mengompres demam pada anak
Sama seperti namanya, kompres hangat atau terkadang disebut juga dengan kompres panas berfungsi menghantarkan suhu hangat ke tubuh. Saat diletakkan pada tubuh, kompres hangat akan merangsang hipotalamus (bagian yang mengatur suhu tubuh) di otak agar menganggap bahwa suhu tubuh dalam keadaan panas atau hangat.

Pada kondisi ini, hipotalamus akan merespons dengan menurunkan suhu tubuh agar kembali normal. Untuk meredakan demam, kompres biasanya bisa diletakan di beberapa bagian tubuh, yaitu:
– dahi,
– ketiak, dan
– punggung kaki.


Berdasarkan masing-masing jenisnya, berikut cara mengompres anak dan bayi dengan benar saat demam tinggi.

Kompres basah
Untuk menggunakan kompres basah pada anak, Anda bisa ikut langkah-langkah berikut ini.

1. Siapkan wadah, seperti baskom atau mangkuk yang cukup besar, dan kain atau handuk kecil.
2. Isi wadah dengan air hangat dengan suhu tidak melebihi suhu tubuh anak.
3. Rendam handuk di dalam air, lalu peras agar tidak ada air yang menetes.
4. Lipat handuk menjadi ukuran yang lebh kecil dan tempelkan pada bagian tubuh anak yang ingin di kompres, misalnya dahi.
5. Biarkan handuk menempel pada kulit anak selama 20 menit hingga kompres sudah terasa dingin.


Kompres kering
Selain menggunakan heating pad atau lampu pemanas, Anda juga bisa membuat kompres kering sendiri di rumah. Berikut langkah-langkahnya.

1. Siapkan sebuah botol yang akan digunakan sebagai kompres.
2. Isi botol dengan air hangat dengan suhu tidak melebihi suhu tubuh anak, lalu tutup botol hingga rapat.
3. Bungkus botol dengan handuk atau kain sebelum ditempelkan pada kulit anak.
4. Biarkan botol menempel hingga tidak lebih dari 20 menit. Pastikan untuk tidak menempelkan kompres terlalu lama karena bisa membakar kulit anak.

Saat anak demam, penggunaan obat-obatan mungkin tidak selalu diperlukan. Demam baru perlu ditangani jika menimbulkan rasa tidak nyaman atau suhu tubuh cukup tinggi.


Kapan perlu ke dokter?
Meski biasanya bisa sembuh dengan sendiri, terkadang demam juga bisa disertai gejala lain dan menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius sehingga harus mendapat pengobatan dari dokter. Oleh karena itu, waspada dan kenali gejala apa saja yang dialami oleh anak saat ia mengalami demam.

Agar lebih jelas, berikut beberapa gejala demam pada anak yang harus diwaspadai sesuai dengan usianya.

1. Bayi dan balita
Demam pada bayi dan balita umumnya perlu diwaspadai dan perlu diperiksa oleh dokter, terutama jika anak mengalami gejala berikut ini.

Bayi berusia kurang dari 3 bulan dengan demam hingga 38 derajat Celsius atau lebih.
Bayi berusia 3—6 bulan dengan demam hingga 38,9 derajat Celsius atau disertai gejala lain, seperti rewel, lesu, dan merasa tidak nyaman.

Balita berusia 7—24 tahun dengan demam lebih dari 38,9 derajat Celsius yang terjadi lebih dari 1 hari. Periksakan sesegera mungkin jika demam disertai hidung berair, batuk, atau diare.


2. Anak-anak
Pada anak-anak, demam biasanya bukan kondisi yang serius jika ia masih bisa memberi respons kepada orang lain atau beraktivitas seperti biasa, seperti makan, minum, dan bermain.

Demam pada anak perlu segera ditangani jika disertai gejala berikut ini.

– Lesu, linglung, atau tidak mampu melakukan kontak mata dengan orang lain.
– Rewel, muntah-muntah, sakit kepala berat, sakit tenggorokan, sakit perut, atau gejala lainnya yang membuat anak merasa tidak nyaman.
– Demam setelah berada di dalam mobil dengan suhu yang panas.
– Demam terjadi lebih dari 3 hari.

Jika tidak ditangani dengan baik, demam pada anak bisa menyebabkan dehidrasi, kerusakan saraf, hingga kejang demam (step). (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *