Sukoharjonews.com (Weru) – Banjir yang melanda Kecamatan Weru beberapa waktu membuat talud Sungai Situri di berada di Desa Grogol kembali jebol. Kondisi tersebut membuat was-was petahi karena jebolnya talud tersebut membuat lahan pertanian tergenang air. Antisipasi sementara dengan menambal talud yang jbol dengan karung pasir dikhawatirkan akan kembali jebol jika banjir kembali terjadi.
“Satu-satunya jalan memang dengan menambal dengan karung pasir. Setidaknya ada upaya karena talud yang tidak bisa dibiarkan begitu saja karena yang jebol bisa semakin lebar,” jelas Kepala Desa (Kades) Grogol Heri Putut, Minggu (10/3).
Heri mengaku, titik talud yang jebol bertambah sehingga saat ini ada titik dari dua titik yang jebol sebelumnya. Terkait hal itu, Heri mengaku petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sudah mengecek lokasi daj memberikan bantuan karung untuk menambal sementara. Untuk menambal talud yang jebol, warga melakukan gotong royong bersama anggota TNI dan Polri.
Titik talud baru yang jebol mencapai panjang tujuh meter dengan kedalaman dua meter. Saat banjir berapapa waktu lalu, Heri mengaku ratusan hektar tanaman padi yang terendam. “Sungai Situri sudah sangat dangkal karena sedimentasi sehingga butuh dinormalisasi. Kewenangan BBWSBS untuk melakukannya,” ujar Heri.
Dia menambahkan, jika sungai tidak dinormalisasi, kejadian serupa dengan talud jebol akan terus terulang. Situasi tersebut jelas membuat khawatir petani di sepanjang aliran sungai tersebut. Saat ini, petani hanya bisa melakukan upaya swadaya dengan menambal talud yang jebol agar tidak melebar. Heri mengaku, kasus talud jebol juga terjadi tahun lalu dan sudah diperbaiki oleh Pemkab bersama Kodim 0726/Sukoharjo.
“Titik talud yang jebol berubah. Hal itu membuktikan kondisi talud Sungai Situri kritis sehingga harus disikapi oleh BBWSBS,” tandasnya. (erlano putra)
Facebook Comments