
Sukoharjonews.com – Fitur Gaming Copilot terbaru dari Microsoft awalnya digadang-gadang sebagai asisten pintar bagi para gamer, yang dirancang untuk menawarkan kiat kontekstual dan bantuan instan di dalam Xbox Game Bar. Namun, alih-alih mendapat pujian, fitur ini justru menuai kritik atas potensi masalah privasi dan penurunan performa — menimbulkan kekhawatiran apakah AI tersebut lebih merupakan hambatan daripada penolong.
Dikutip dari Gizmochina, Kamis (30/10/2025), kontroversi ini bermula di forum ResetEra, di mana seorang pengguna bernama RedbullCola membagikan tangkapan layar aktivitas jaringan yang tidak dapat dijelaskan selama sesi Gaming Copilot.
Menurut postingan tersebut, alat tersebut tampaknya memindai tangkapan layar gameplay menggunakan OCR (pengenalan karakter optik) untuk mengidentifikasi teks di layar — seperti tujuan misi atau perintah pencapaian — sebelum mengirimkan data tersebut kembali ke server Microsoft untuk dianalisis.
Masalahnya? Opsi “Pelatihan model pada teks” dilaporkan diaktifkan secara default, menunjukkan bahwa beberapa data pengguna dapat digunakan untuk meningkatkan model AI kecuali dinonaktifkan secara manual. Hal ini menimbulkan keraguan di kalangan pemain yang peduli privasi, terutama mereka yang menguji game yang belum dirilis atau terikat NDA.
Microsoft kemudian menyatakan bahwa pengguna dapat menonaktifkannya di pengaturan privasi Gaming Copilot, meskipun belum merinci secara rinci seberapa banyak pemrosesan yang terjadi secara lokal dibandingkan di cloud.
Menambah rasa frustrasi, para penguji awal melaporkan penurunan kinerja yang signifikan. Beberapa pengguna melaporkan penurunan frame rate sekitar 4–9 FPS di Dead as Dusk saat Gaming Copilot aktif, sebagian karena fitur tersebut bergantung pada Microsoft Edge yang berjalan di latar belakang. Pada perangkat kelas atas, hal ini dapat ditoleransi, tetapi pada perangkat genggam seperti ROG Ally, hal ini memperparah beban kerja dan beban latar belakang Windows 11 yang sudah ada.
Para kritikus berpendapat bahwa integrasi tingkat sistem terasa prematur. Meskipun alat permainan berbasis AI seperti Game Co-AI milik Razer juga sedang dalam tahap pengujian, keterkaitan erat Microsoft dengan OS berarti celah privasi atau inefisiensi sekecil apa pun akan mengundang sorotan tajam. Kecuali perusahaan mengklarifikasi praktik datanya dan mengoptimalkan kinerja, fitur ini dapat berdampak buruk bagi audiens utamanya.
Untuk saat ini, pengguna yang berhati-hati dapat menonaktifkan Gaming Copilot melalui menu Game Bar > Pengaturan > Privasi. Gagasan permainan yang disempurnakan AI bukanlah hal yang tidak diinginkan — tetapi seperti yang dikatakan seorang komentator NeoGAF, “Bantuan AI seharusnya tidak membutuhkan bantuan saya untuk berhenti memata-matai.” (nano)















Facebook Comments