
Sukoharjonews.com – Produser Indonesia Shanty Harmayn membawa film animasi “Garuda: Dare to Dream” ke Tokyo Gap-Financing Market, menandai kiprah perdana perusahaan ini di dunia animasi menjelang perilisan teatrikal awal 2026.
Dikutip dari Variety, film ini mengisahkan Putra, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang menderita asma dan bermimpi bermain untuk tim nasional sepak bola Indonesia. Setelah diejek di uji coba Sekolah Sepak Bola Sanca Perkasa, ia menemukan kaus mistis dari Gaga, roh Garuda yang bersinar, yang membuka kecepatan, kekuatan, dan keterampilan luar biasa. Kisah perpaduan genre ini memadukan petualangan, drama, humor, dan aksi olahraga.
“Kami melihat Jepang sebagai pusat animasi/anime terkemuka dan, karena ini pertama kalinya kami memproduksi film animasi, kami ingin bertemu dan belajar dari perusahaan animasi lain, mendapatkan pengalaman dalam pendanaan gap, distributor potensial, dan festival potensial untuk diluncurkan,” kata Harmayn.
Sutradara Ronny Gani, yang pernah bekerja sebagai animator di film-film Marvel, mengatakan pesan inti film tersebut sangat sesuai dengan pengalamannya sendiri. “Kisah menemukan keberanian untuk mengambil langkah pertama menuju mimpi secara langsung mencerminkan pengalaman saya sendiri menghadapi keterbatasan akses dan tantangan sosial yang signifikan ketika saya memilih untuk mengejar karier sebagai animator profesional,” ujarnya.
Produksi ini telah dikembangkan selama tiga tahun. “Menyiapkan proyek ini membutuhkan waktu lebih lama karena ini adalah film animasi pertama kami dan dengan tim baru,” kata Harmayn. “Tantangannya adalah menemukan skala yang tepat dalam hal keuangan dan investasi, sekaligus memastikan kami menghadirkan cerita yang kuat dengan animasi berkualitas tinggi.”
Barunson E&A telah bergabung sebagai investor sekaligus agen penjualan untuk film ini. “Kami berencana untuk merilisnya di bioskop Indonesia pada paruh pertama tahun 2026,” kata Harmayn, menambahkan bahwa tim melihat Indonesia sebagai pasar utama dengan harapan film ini dapat merambah ke wilayah lain.
Bagi Gani, mengembangkan identitas visual yang unik sangatlah penting. “Dalam lanskap animasi yang kompetitif saat ini, sangat penting bagi kami untuk mengembangkan identitas visual yang unik dan menarik sejak awal,” ujarnya, seraya menekankan bahwa gaya tersebut harus berkesan dan layak dalam batasan produksi.
Narasi yang multifaset ini membutuhkan riset ekstensif di berbagai genre. “Kami terus-menerus mempelajari rekaman sepak bola dunia nyata untuk memastikan keaslian dan energi dari rangkaian aksi olahraganya,” kata Gani. “Demikian pula, kami menganalisis beragam komedi untuk memahami timing dan penyampaian irama humor kami.”
Tim ini sudah mengembangkan proyek-proyek tambahan untuk mengikuti “Garuda: Dare to Dream,” meskipun detailnya masih dirahasiakan. (nano)















Facebook Comments