Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus hepatisis akut misterius yang muncul di Jakarta membuat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo waspada. Meski belum ada kasus hepatitis akut di Sukoharjo, munculnya kasus tersebut menjadi perhatian sendiri badi Dinas Kesehatan.
“Sejauh ini belum ada laporan kasus hepatitis di Kabupaten Sukoharjo dan Jateng. Semoga saja tidak terjadi di Kabupaten Sukoharjo,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Senin (9/5/2022).
Namun demikian, Tuti mengaku terus melakukan pemantauan di lapangan dan siaga. Perkembangan terus dipantau oleh petugas survailen di wilayah puskesmas masing-masing.
Untuk diketahui, kasus hepatitis akut ditemukan di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat ada tiga kasus meninggal yang terjadi pada anak. Di Jawa Timur bahkan ditemukan 114 suspek kasus hepatitis akut.
Berdasarkan Instagram @lawancovid19_id, hepatitis akut diketahui menular melalui saluran cerna dan saluran pernafasan. Untuk itu, untuk mencegah penularan melalui saluran pencernaan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan diri dan lingkungan, selalu cuci tangan dengan sabun.
Selain itu, memastikan makanan dan minuman yang dimatan sudan matang, tidak menggunakan alat makan bersama orang lain, serta menghindarkan kontak dengan orang yang sakit.
Untuk mencegah penularan melakui pernafasan, diimbau untuk memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas.
Untuk gejala hepatitis akut sendiri, gejala awal berupa mual, muntah, sakit perut, diare, dan demam ringan. Untuk gejala sedang air kencing berwarna pekat seperti teh serta buang air besar berwarna putih pucat. Sedangkan gejala berat muncul gejala kuning dan penurunan kesadaran. (nano)
Facebook Comments