Sukoharjonews.com (Boyolali) – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) msih menjadi ancaman di wilayah Solo Raya. Termasuk di Kabupaten Boyolali dimana upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pemberian vaksin PMK. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali sendiri masih menunggu pengiriman vaksin PMK dimana Boyolali mendapat 1.500 vaksin di tahap awal ini.
Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi akan segera dilakukan begitu vaksin tiba. Sebagai tahap awal, pemberian vaksin akan diprioritaskan untuk sapi perah jantan, remaja hingga pedet terlebih dahulu.
“Sapi perah jantan sapi perah remaja kemudian pedet ini yang 1.000 dosis. Kalau yang 500 untuk program DKS (Desa Korporasi Sapi) yang ada di Kecamatan Andong,” jelasnya, dikutip dari laman Pemkab Boyolalu, Sabtu (25/6/2022).
Dikatakan Lusia, penyuntikan vaksinasi tersebut akan terfokus pada sapi-sapi yang berada di desa yang belum terpapar PMK ataupun desa yang masih masuk zona hijau.
Selanjutnya, ujar Lusia, dinas akan melakukan identifikasi pada daerah-daerah desa yang masih belum terpapar. Hal itu karena vaksin diperuntukkan bagi sapi yang sehat agar aman dan tidak tertular PMK. Untuk vaksin sendiri, Lusia mengaku dinas mengambilnya di Provinsi Jawa Tengah.
“Kita itu seperti membuat sabuk pengaman dulu untuk daerah-daerah aman. Harapan kami masyarakat untuk bersabar dan tetap memelihara sapinya dengan baik fokus biar yang sakit ini bisa lebih cepat dilakukan vaksinasi,” terangnya.
Lusia juga mengimbau kepada masyarakat maupun pedagang agar tidak membawa masuk sapi yang terindikasi mengidap PMK dari daerah wabah PMK. Hal itu sebagai bentuk pencegahan penyebaran penyakit.
Saat ini, Pemkab Boyolali masih menutup lima pasar hewan yang ada. Kelima pasar hewan tersebut masing-masing yakni Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Purworejo di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel. (nano)
Facebook Comments