
Sukoharjonews.com – Banjir yang melanda Kabupaten Sukoharjo menyebabkan sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan. Terkait hal itu, Bupati Etik Suryani pun lakukan pengecekan di Desa Tangkisan dan Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari serta Desa Pengkol Kecamatan Nguter, Senin (3/3/2025).
Pengecekan kerusakan infrastruktur diawali dengan mendatangi jembatan Tangkisan di wilayah Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari. Jembatan tersebut dalam kondisi ambles dan patah pada bagian cor tengah jembatan. Pada bagian bawah jembatan banyak terdapat bambu dan kayu.
Kerusakan jembatan tersebut semakin parah pada saat banjir besar Senin (24/2) lalu. Akibatnya akses masyarakat melintas di jembatan yang menghubungkan Desa Pojok dan Desa Tangkisan Kecamatan Tawangsari menjadi terganggu.
“Setelah agenda pelantikan dan retret, hari ini saya kembali aktif kembali bekerja di kantor dan melihat kondisi wilayah terdampak banjir di Tangkisan, Tawangsari. Akses jembatan yang rusak bisa dilalui anak-anak sekolah. Untuk yang retak kita benahi dulu agar tidak bahaya. Traktor masih bisa lewat. Sedangkan mobil dialihkan dulu di jalan lain,” jelas Etik.
Etik meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena kerusakan jembatan akan diperbaiki Pemkab Sukoharjo. Namun demikian perbaikan membutuhkan proses cukup panjang.
“Kalau untuk dibangun total tahun ini tidak bisa karena perlu dianggarkan dan perencanaan. Selain itu juga lelang. Jadi perlu bertahap pelaksanaannya,” lanjutnya.
Pengecekan dilanjutkan dengan mendatangi lokasi abrasi Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari. Abrasi terjadi beberapa hari lalu setelah curah hujan tinggi dan aliran air Sungai Bengawan Solo sangat deras.
“Saat abrasi sebelumnya kami sudah bersurat ke BBWSBS karena rumah salah satu warga hilang separuh. Sedangkan kondisi sekarang terjadi lagi beda tempat menimpa rumah. Selain itu di lokasi ada bangunan penahan abrasi ternyata tidak maksimal belum satu tahun sudah rusak,” lanjutnya.
Bupati menegaskan agar BBWSBS segera menindaklanjuti masalah di abrasi tebing Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Dalangan Kecamatan Tawangsari.
“BBWSBS diminta segera menindaklanjuti karena itu kewenangan mereka. Apalagi BBWSBS berkantor di wilayah Kabupaten Sukoharjo di Kartasura sana jadi harus memprioritaskan Kabupaten Sukoharjo karena kerusakan di Sungai Bengawan Solo jadi kewenangan mereka,” lanjutnya.
“Tanah warga hilang hanyut ke Sungai Bengawan Solo. Padahal warga punya sertifikat tanah,” lanjutnya.
Setelah itu, Bupati menuju meninjau kerusakan jembatan di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter. Jembatan dalam kondisi ambles setelah terdampak bencana banjir Senin (24/2) lalu. Akibatnya akses warga terputus total.
Jembatan ambles tersebut menghubungkan antara kampung Pending dengan kampung Bangunsari Desa Pengkol Kecamatan Nguter. Akses warga menggunakan sepeda motor dan mobil terpaksa harus memutar menggunakan jalan lain sejauh sekitar dua hingga tiga kilometer.
“Sudah saya perintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo untuk penanganan jembatan rusak baik di Tangkisan Tawangsari dan Pengkol Nguter ini,” kata Bupati.
Bupati menekankan tentang pentingnya perencanaan dan penganggaran dalam penanganan perbaikan jembatan rusak. Terpenting juga Bupati meminta kepada masyarakat untuk sadar melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan salah satu sasarannya yakni di jembatan.
Disisi lain, Kepala Desa Pengkol, Sugiyo mengatakan, jembatan ambles setelah terdampak banjir besar. Arus air deras juga berdampak pada beberapa bagian tebing sungai dan pondasi longsor.
Akibat kerusakan jembatan Pengkol sangat berdampak pada warga yang mengalami kesulitan akses. “Warga terpaksa mencari jalan alternatif lain yang aman dengan memutar lewat kampung lain,” ujarnya (nano)
Facebook Comments