Sukoharjonews.com – Bulimia, yang juga dikenal sebagai bulimia nervosa, adalah gangguan makan yang ditandai dengan makan berlebihan yang diikuti dengan pembersihan sebagai kompensasi atau metode lain untuk menghindari penambahan berat badan atau untuk meredakan gejala fisik yang dirasakan seseorang setelah makan berlebihan. Pembersihan biasanya melibatkan muntah, tetapi dapat juga mencakup penggunaan obat pencahar, olahraga berlebihan, atau puasa.
Dilansir dari verywell mind, Senin (10/5/2025), seperti gangguan makan lainnya , penderita bulimia sering kali merahasiakan kondisinya karena rasa malu atau bersalah atas perilakunya. Mereka mungkin berusaha keras menyembunyikan gejalanya, yang dapat mengakibatkan keluarga dan teman tidak menyadari tanda-tanda adanya masalah.
Gejala
Tanda dan gejala bulimia dapat bersifat fisik, perilaku, dan emosional.
Gejala Fisik
Dokter gigi sering kali menjadi orang pertama yang menyadari tanda-tanda muntah yang disebabkan sendiri pada pasien bulimia nervosa karena pola erosi gigi yang terutama terjadi pada permukaan bagian dalam gigi.
Namun, masalah kesehatan mulut bukanlah satu-satunya gejala fisik yang terkait dengan bulimia. Orang-orang mungkin juga mengalami:
- Mata merah
- Kapalan di punggung tangan
- Nyeri dada
- Serangan sembelit kronis (akibat penyalahgunaan obat pencahar)
- Ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi
- Sering sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Jantung berdebar-debar
- Pusing atau kehilangan keseimbangan (mungkin mengalami pingsan)
- Sariawan di mulut
- Sakit perut
- Pembengkakan tangan dan kaki
- Kelenjar bengkak dan membulat di daerah rahang
- Gigi berlubang
- Sensitivitas gigi
- Muntah darah
- Gigi menguning, beruban, berbintik-bintik, atau membusuk.
Pipi bengkak pada orang yang muntah saat muntah merupakan salah satu tanda fisik yang terlihat. Kapalan di tangan akibat memasukkannya ke dalam mulut untuk menyebabkan muntah juga dapat terlihat dan dikenal sebagai tanda Russell.
Penyebab
Penyebab pasti bulimia tidak diketahui, tetapi ada sejumlah faktor yang mungkin berperan:
- Faktor biologis
- Citra tubuh yang terdistorsi
- Genetika
- Memiliki anggota keluarga dengan gangguan makan
- Pengaruh media dan paparan terhadap panutan yang tidak sehat
- Pola pikir negatif
- Perilaku yang dipelajari
- Trauma
Tidak jarang pula penderita bulimia memiliki kondisi kesehatan mental yang menyertainya, termasuk depresi, kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan penyalahgunaan zat.(patrisia argi)
Facebook Comments