4 Tips Menjadi Ayah Tunggal yang Perlu Anda Ketahui

Tips menjadi ayah tunggal. (Foto: Johnson Baby)

Sukoharjonews.com – Menjadi orang tua tunggal memang bukan sebuah pilihan. Pasalnya, bagi sebagian orang, definisi dari keluarga harmonis adalah kedua orang tua mereka yang hidup bahagia bersama dengan anak–anaknya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Banyak pula anak–anak yang hidup dewasa hanya dengan orang tua tunggal, atau biasa disebut dengan single parent.


Menjadi orangtua tunggal tentu tidak mudah. Anda harus menguasai peran seorang seorang Ayah juga peran seorang Ibu bagi anak Anda. Hal ini dimaksudkan agar sang anak tidak merasa kurang mendapatkan kasih sayang. Bagi seorang Ayah hal ini mungkin terasa berat. Bagaimana tidak? Karena seorang Ayah harus mencari nafkah yang sudah kewajiban dari seorang kepala keluarga, juga harus memberi kasih sayang dan perhatian yang lebih kepada anak–anaknya.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan oleh seorang Ayah tunggal? Dikutip dari Halodoc, Sabtu (12/11/2022), berikut ini tips menjadi ayah tunggal:

1. Membagi waktunya secara maksimal.
Dalam hal ini Ayah diharapkan mampu membagi waktu untuk pekerjaan maupun pekerjaan rumah ataupun ketika berinteraksi dengan anak. Meskipun Ayah disibukkan dengan pekerjaan kantor, Ayah juga harus tetap menyisihkan waktunya untuk anak – anaknya. Pastikan setiap dirumah Ayah dan anak dapat mengobrol dan berbincang tentang sesuatu.

2. Ayah diharapkan mampu mencari dukungan dan bantuan.
Jika Ayah merasa kewalahan dengan tugas rumah, maka Ayah dapat mencari asisten rumah tangga. Ayah juga diharapkan memiliki orang – orang yang dapat mendukungnya secara emosiaonal. Ketika Ayah mengalami emosional secara terus – menerus ada baiknya Ayah juga mencari bantuam professional seperti psikolog atau psikiater.


3. Ayah harus mampu menunjukkan kasih sayangnya kepada anak.
Anak harus merasa disayangi, dipahami, dan dimengerti oleh Ayah. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak anak pergi berlibur, bisa juga dengan menempatkan sebagai teman dari anak agar anak dapat bercerita tentang kehidupannya dan terbuka kepada Ayah. Ayah juga harus mendengarkan dan memberi nasehat yang bijak ketika anak memang memerlukannya.

4. Ayah juga perlu memiliki waktunya sendiri.
Ayah bisa melakukan kegiatan–kegiatan yang mungkin bisa menimbulkan emosi positif pada Ayah. Disini ayah juga memerlukan me time seperti seorang Ibu. Me time disini dapat dilakukan dengan cara menuangkan kegemarannya mungkin bisa bersepeda, memancing, atau mendaki.

Tentu saja Ayah dalam single parent bisa berperan lebih dalam pengasuhan. Saat ini pandangan terhadap peran pengasuhan tidak lagi terlalu kaku. Artinya stereotype peran Ayah tentu bisa dilakukan oleh serang Ibu, dan sebaliknya peran Ibu juga bisa dilakukan oleh Ayah. Jadi meskipun Ayah berperan sebagai orangtua tunggal, Ayah bisa melakukan peran – peran yang memang mungkin diharapkan dilakukan oleh seorang Ibu. (cita septa/mg)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *