
Sukoharjonews.com (Jakarta) — PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mempertahankan performa positif hingga Kuartal III Tahun 2025. Perseroan mencatat Laba Inti sebesar Rp2,74 triliun, meningkat 5,02% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental Perseroan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” terang Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, dikutip dari laman KabarBUMN, Minggu (2/11/2025).
Pertumbuhan laba tersebut turut dipicu oleh peningkatan Pendapatan Usaha dan EBITDA, serta penurunan biaya keuangan konsolidasi sebesar 14,21% (YoY). Penurunan ini merupakan hasil dari langkah korporasi berupa Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan pada Kuartal IV Tahun 2024, dan memberikan dampak positif terhadap efisiensi keuangan perusahaan.
Pada Kuartal III Tahun 2025, Jasa Marga mencatat Pendapatan Usaha sebesar Rp14,52 triliun atau naik 4,83% dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan ini ditopang oleh Pendapatan Tol sebesar Rp13,42 triliun dan Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp1,11 triliun.
Seiring kenaikan tersebut, EBITDA Perseroan juga meningkat menjadi Rp9,73 triliun atau tumbuh 4,93%, dengan EBITDA Margin tetap terjaga di angka 67,01%, mencerminkan efisiensi dan profitabilitas yang stabil.
Hingga akhir Kuartal III Tahun 2025, Jasa Marga masih menjadi pemimpin pasar industri jalan tol di Indonesia dengan total panjang jalan tol beroperasi mencapai 1.294 km atau setara 42% dari total nasional.
Selain itu, total konsesi jalan tol yang dikelola Perseroan mencapai 1.736 km, memperkuat posisi strategisnya dalam mendukung konektivitas nasional. Pada Juli 2025, Perseroan menuntaskan adendum Perjanjian Pemegang Saham (SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ).
Dengan langkah ini, PT JMJ dapat disajikan sebagai entitas konsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai standar akuntansi yang berlaku. Penyesuaian tersebut dilakukan tanpa mengubah struktur kepemilikan, kebijakan operasional, maupun arah pengembangan bisnis, dan tetap dijalankan secara sinergis oleh seluruh pemegang saham.
Inisiatif ini memperkuat komitmen Jasa Marga dalam membangun jaringan jalan tol yang terintegrasi dan berkualitas tinggi, terutama untuk meningkatkan standar keselamatan dan pelayanan di jaringan Jalan Tol Trans Jawa.
Saat ini, Jasa Marga tengah mengerjakan lima proyek strategis yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, serta Probolinggo-Banyuwangi.
Pada Agustus 2025, segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km dari proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo telah resmi beroperasi.
“Di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga kesimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial Perseroan yang tercermin dari stabilitas rasio keuangan yang baik pada Kuartal III 2025.”
“Hal ini menunjukkan Perseroan selalu berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya,” tutup Rivan.
Melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), Perseroan juga mengembangkan Travoy Hub, proyek Toll Corridor Development (TCD) pertama di Indonesia yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD).
Hingga Kuartal III 2025, progres pembangunan Travoy Hub tahap 2 dan 3 telah mencapai 99,86%. Berlokasi di Stasiun LRT Taman Mini, Travoy Hub mengintegrasikan sarana transportasi dengan kawasan bisnis seperti area ritel, rumah sakit, dan tempat rekreasi. Proyek ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga menjadi wadah bagi UMKM dan pelaku usaha kreatif untuk berkembang.
Selain itu, Perseroan terus memperkuat layanan operasional dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan guna menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada masa libur panjang di Kuartal III 2025.
Jasa Marga pun optimis mampu mempertahankan tren positif sepanjang tahun 2025 dengan menjalankan berbagai inisiatif strategis, termasuk menjaga kesehatan finansial dan mengupayakan pertumbuhan pendapatan melalui penyesuaian tarif tol serta peningkatan kontribusi dari pendapatan Usaha Lain. (nano)















Facebook Comments