Tahukah Anda Jika Rezeki Itu Ada yang Diatur, Ada yang Dicari

Ilustrasi. (Dok Kemenag)

Sukoharjonews.com – Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata: “Rezeki itu datang kepada manusia seperti ajal datang, tidak akan tertukar dan tidak akan terlambat.”

Dikutip dari Humayro, Kamis (3/7/2025), rezeki adalah salah satu misteri yang paling sering kita resahkah, padahal ia datang bukan hanya dari usaha, tetapi juga dari arah yang tidak kita sangka. Berapa banyak orang yang kerja keras siang malam, tapi tetap merasa kekurangan? Dan berapa banyak pula yang rezekinya mengalir deras, padahal usahanya biasa saja? Karena rezeki bukan soal banyaknya tenaga, tapi besarnya tawakal dan lurusnya niat.

Rasulullah bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung; ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. At-Tirmidzi, hasan shahih)

Burung tak menyimpan makanan, tapi ia tak pernah kelaparan. Ia tak tahu apa yang akan ia makan esok hari, tapi ia tetap terbang. Maka kita pun harus tetap bergerak, berusaha, sembari menyandarkan hasilnya kepada Allah semata.

Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata: “Rezeki itu datang kepada manusia seperti ajal datang, tidak akan tertukar dan tidak akan terlambat.”

Karena itu, menghalalkan segala cara untuk mengejar rezeki adalah bentuk keraguan terhadap janji Allah.

Rezeki itu luas maknanya, bukan hanya harta. Kesehatan, keluarga yang hangat, teman yang setia, ilmu yang bermanfaat, dan waktu yang berkah adalah bagian dari rezeki yang kadang tak kita syukuri. Kita sibuk mengejar yang belum tentu ditakdirkan, tapi lalai mensyukuri apa yang sudah digenggam.

Ibnu Qayyim berkata: “Jangan takut rezekimu diambil orang lain, karena tak seorang pun bisa mengambilnya kecuali dengan izin Allah. Dan bila pun diambil, berarti itu bukan rezekimu sejak awal.”

Maka bersabarlah. Allah tahu apa yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita memintanya. Rezeki itu ditakar, tidak akan kurang, tidak akan lebih. Yang penting adalah kita menjemputnya dengan cara yang halal, hati yang tenang, dan yakin bahwa Allah Maha Memberi. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *