Ragam  

PMK Mewabah di Sukoharjo, Seratusan Ekor Sapi dan Kambing Terjangkit

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak mewabah di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, terdapat ratusan hewan ternak sapi dan kambing yang terjangkit PMK. PMK tersebut menyerang sapi dan kambing di delapan kecamatan dari total 12 kecamatan di Sukoharjo.


“Dari data kami, sudah serarusan ekor sapi dan kambing yang terkena PMK, bahkan ada dua ekor dilaporkan mati,” terang Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Arif Rahmanto, Senin (6/6/2022).

Dikatakan Arif, kasus PMK muncul di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Polokarto, Mojolaban, Weru, Tawangsari, Grogol, dan Kecamatan Baki. Sedangkan empat kecamatan yang sementara terbebas dari PMK adalah Kecamatan Kartasura, Gatak, Bulu, dan Nguter.

Arif mengaku dinas sudah bergerak melakukan antisipasi dan penanganan kasus PMK yang muncul termasuk dengan menerjunkan petugas ke lapangan melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK.

Menurutnya, semua kasus PMK yang muncul sudah ditangani dengan hasil sudah ada hewan ternak sembuh. Untuk hewan ternak yang mati dikarenakan PMK yang menyerang ternak sudah parah.

Dinas sendiri terus memantau kondisi khususnya hewan ternak dalam kondisi sakit terserang PMK. Petugas melakukan pemeriksaan rutin dan meminta pada peternak untuk memberikan informasi lanjutan mengenai kondisi hewan ternak miliknya.

“Ada kecenderungan penyebaran PMK berlangsung cepat karena dalam waktu singkat banyak temuan kasus baru di beberapa kecamatan. Semua kasus baru sudah ditangani petugas,” jelas Arif.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat temuan kasus baru PMK terjadi di tiga kecamatan setelah sebelumnya ada temuan kasus PMK di kecamatan tersebut. Artinya penularan terjadi dari hewan ternak yang sudah terserang PMK.

“Kami terus berusaha keras menekan angka penyebaran kasus PMK baik di wilayah yang sudah ada temuan kasus PMK dan wilayah yang belum ada temuan kasus PMK. Masing-masing wilayah sudah diperketat pengawasan,” lanjutnya.

Peternak juga sudah diminta petugas memisahkan hewan ternak yang dalam kondisi sakit terkena PMK dengan hewan ternak sehat. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK dalam satu kandang atau wilayah. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *