Pernikahan Kerap Berkaitan dengan Masalah Keuangan? Ini Penjelasannya!

Penjelasan keuangan dalam pernikahan. (Foto: bridestory)

Sukoharjonews.com – sebelum menikah tampaknya masalah keuangan tidak begitu penting dan tidak dijadikan tanggung jawab besar, namun setelah menikah semua hal justru kelihatannya perlu dikaitkan dengan kondisi keuangan dengan pasangan?


Dilansir dari Get Amplify Life, Minggu 24/09/2023, tidak hanya soal perselingkuhan dan KDRT yang bisa menjadi penyebab perceraian. Masalah keuangan dinilai juga dapat menjadi alasan utama perceraian pasutri, ketika masih single, mengurus keuangan dinilai begitu mudah. Uangmu adalah milikmu, dan hakmu untuk membelanjakannya bahkan menghabiskannya. Namun, setelah menikah, situasinya menjadi begitu berbeda. Mengapa simak berikut ini.

1. Uang Digunakan untuk Kepentingan Bersama
Setelah menikah, uang digunakan untuk kepentingan bersama pasangan. Sehingga dalam mengelolanya, kamu dan pasangan memang perlu benar-benar transparan agar tujuan jangka panjang alias kepentingan di masa depan seperti untuk keperluan membeli rumah atau menyekolahkan anak dapat dicapai bersama-sama.

2. Uang Bukan Lagi Perbincangan Tabu
Seringnya di antara pasangan suami istri, uang bukan merupakan isu tabu untuk diperbincangkan. Baik tentang utang, investasi, apa hal penting yang ingin dipenuhi dan berapa jumlah nominalnya, penting untuk diperbincangkan dengan suami.


3. Transparansi Keuangan Memperkuat Pernikahan
Sikap tidak jujur tentang keuangan (misalnya, salah satu pihak terlilit utang, pinjaman, dan masalah keuangan lainnya) berpotensi dapat merusak kepercayaan antara pasutri dan merusak hubungan pernikahan. Sebaliknya, bila ada transparansi di antara pasangan mengenai pemasukan dan pengeluaran uang, dipercaya dapat memperkokoh pernikahan.

4. Sisa Uang Harus Diketahui Pasangan
ketika semua pembayaran listrik, air, kontrak rumah, pulsa, biaya makan sehari-hari dan keperluan bulanan sudah terpenuhi dan masih ada uang yang tersisa, maka uang tersebut dianggap dapat menjadi surplus dan bisa bebas dibelanjakan. Namun, sebaiknya memang tetap perlu dibicarakan dulu sebelum mengeluarkannya lagi, misal untuk kepentingan pribadi. Jika tidak, maka salah satu pihak dapat dianggap merusak hubungan dan melakukan ‘perselingkuhan finansial’.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *