Pengobatan Gratis di Sekitar PT RUM Terus Berlanjut, Ini Pesan TNI untuk Warga

Seorang nenek saat memeriksakan diri di pos pengobatan gratis di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Jumat (9/3).

Sukoharjonews.com (Nguter) – Pengobatan gratis warga di sekitar PT RUM terus dilanjutkan. Program yang digawangi Kodim 0726 Sukoharjo kali ini hadir di Balai Desa Pendkol, Kecamatan Nguter. Pengobatan massal itu melibatkan Tim Medis RS Slamet Riyadi (DKT) Solo, Polres Sukoharjo dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, termasuk tim medis dari PT RUM.

Kaasdim 0726 Sukoharjo, Mayor Inf Nurul Muthahar mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI kepada warga yang terdampak limbah bau PT RUM. Dengan harapan dapat memberikan layanan kesehatan yang sempat terdampak limbah PT RUM.

Program serupa telah dilaksanakan Desa Gupit, dan Celep. Tercatat atusan warga yang memanfaatkan layanan kesehatan tersebut. “Hari ini yang ketiga dan pekan depan kami gelar di Desa Plesan dan dilanjutkan di Desa Kedung Winong,” terang Mayor Inf Nurul.

Kasdim menambahkan, pada dasarnya situasi warga sekitar PT RUM sudah semakin kondusif. Pihaknya berpesan kepada warga agar kondusifitas wilayah yang sudah berjalan normal itu terus dijaga. Pihaknya berharap, warga menjadi garda paling depan dalam melawan upaya-upaya yang mengusik ketenteraman warga dengan mengait-ngaitkan masalah limbah PT RUM.

“Jangan sampai ada orang luar yang membuat gaduh dengan mengaitkan permasalahan PT RUM. Harapan kami kalau ada orang luar yang mencoba mengusik ketenteraman,  masyarakat lah yang melawan di depan, bukan TNI/Polri,” terangnya.

Pengobatan massal tersebut dipantau langsung Staf Ahli Pangdam IV Diponegoro, Kolonel Inf Senmart Tonda. Pihaknya program ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang mengeluhkan sakit setelah sempat terdampak limbah bau PT RUM.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pengkol, Sugiyo mengatakan antusias warga memeriksakan diri cukup tinggi. Menurutnya ada lebih dari 100 warga yang memanfaatkan program pengobatan gratis tersebut. Berdasarkan catatan petugas medis, rata-rata warga yang datang mengeluh nyeri, pega-pegal dan tensi tinggi.

“Tidak ada gangguan ISPA,” imbuhnya.Terkait kondusifitas warga, Sugiyo mengatakan, secara umum warga sudah tidak bergejolak. “Warga sudah tenang karena sudah tidak ada bau sejak PT RUM tidak beroperasi,” pungkasnya.

Di sisi lain, sejak berhenti beroperasi, PT RUM terus berupaya menyempurnakan sistem penanganan limbah. Ketua Prodi S3 Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNS Solo, Prabang Setyono mengaku sudah menemukan skenario untuk masalah tersebut. Saat ini PT RUM tengah membangun tiga tangki treatment soda kostik. Tangki tersebut berfungsi untuk menangkap bau yang ditimbulkan dari limbah dengan sistem pengabutan.

“Pembuatan tiga tangki treatment soda kostik ini sedang dilakukan,” jelasnya. Pihaknya berharap warga mendukung upaya penyempurnaan sistem treatment ini agar limbah bau bisa teratasi. (Sofarudin)

Pengobatan Gratis di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Jumat (9/3).

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *