Khutbah Jumat: Hindari Putus Asa dalam Hidup

Khutbah jumat: hindari putus asa dalam hidup.(Foto: adobestock)

Sukoharjonews.com – Setiap manusia pasti memiliki ujian dalam hidupnya. Ketika tengah diuji dengan musibah, jangan pernah sekalipun bersikap putus asa. Ada banyak dalil yang menjelaskan tentang pentingnya berhusnuzan kepada takdir dan ketetapan Allah SWT. Allah SWT tidak memberikan ujian dan musibah melampaui kemampuan hamba-Nya.


Dikutip dari Nu Online, pada Jumat (10/1/2025), ketika cobaan seolah datang bertubi-tubi tanpa ampun, tidak sedikit orang merasa bahwa Allah sudah tidak sayang kepadanya. Namun, keyakinan seperti ini tidak bisa dibenarkan. Karena Allah berfirman dalam kitab suci Al-Quran:

وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ

Artinya: “Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87).

Ibnu Katsir dalam kitabnya, Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, menjelaskan apa yang disampaikan oleh Nabi Ya’kub tersebut merupakan ucapan penyemangat, kabar gembira, sekaligus perintah untuk anak-anaknya, agar tidak pernah hilang asa dan cita-cita atas apa yang sedang mereka usahakan.
Sementara Ar-Razi dalam Mafatihul Ghaib mengutip, Ibnu Abbas berkata: “Sungguh orang beriman itu berharap kebaikan kepada Allah di kala susahnya dan memuji Allah tatkala memperoleh kesejahteraan.” Mempertegas hal ini, Ar-Razi berkata:

وَاعْلَمْ أَنَّ الْيَأْسَ مِنْ رَحْمَةِ اللّٰهِ تَعَالَى لَا يَحْصُلُ إِلَّا إِذَا اعْتَقَدَ الْإِنْسَانُ أَنَّ الْإِلَهَ غَيْرُ قَادِرٍ عَلَى الْكَمَالِ أَوْ غَيْرُ عَالِمٍ بِجَمِيعِ الْمَعْلُومَاتِ أَوْ لَيْسَ بِكَرِيمٍ

Artinya: “Ketahuilah, bahwa berputus asa dari rahmat Allah tidak akan pernah terjadi. Kecuali, jika seseorang percaya bahwa tuhan itu tidak kuasa atas kesempurnaan, tidak maha mengetahui atas segala hal atau bahkan percaya bahwa tuhan tidak mempunyai kemuliaan.”


Rahmat Allah swt itu mencakup segala sesuatu. Bukan hanya berlaku bagi para nabi dan orang-orang khusus saja, akan tetapi bahkan para hambanya yang berada dalam kondisi paling terpuruk pun, rahmat-Nya tetap ada. Nabi Muhammad saw bersabda dalam haditsnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ‌لَوْ ‌لَمْ ‌تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللّهَ، فَيَغْفِرُ لَهُمْ

Artinya: “Demi zat yang nyawaku di genggamannya, kalau saja kalian tidak berbuat maksiat, niscaya Allah akan membinasakan kalian. Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, kemudian mereka memohon ampun kepada Allah, maka Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim).

Bahkan, salah satu misi dakwah Nabi Muhammad saw adalah untuk menyampaikan pesan, “Jangan pernah putus asa”, ini kepada orang-orang yang hilang kendali atas hidup mereka. Karenanya, tugas kita sebagai kaum muslimin ialah mengingatkan saudara kita yang lain untuk jangan sampai berputus asa. Allah swt berfirman:

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar ayat 53).


Uraian tadi mengajarkan kita bahwa Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang sadar akan kesalahannya, lalu memohon ampun kepada-Nya. Jangan pernah merasa malu atau ragu untuk bertobat. Tetaplah semangat dan jangan pernah berputus asa.(cita septa)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *