Ragam  

Kecuali Grogol, di Semua Puskesmas Terdapat Nakes Positif Corona

Waspada virus Corona. (Ilustrasi)

Sukoharjonewws.com (Sukoharjo) – Puluhan tenaga kesehatan (nakes) dari 11 Puskesmas diketahui terkonfirmasi positif corona. Meski ada nakes yang positif, pelayanan Puskesmas tetap dibuka dan belum ada penutupan Puskesmas. Hanya Puskesmas Grogol yang tidak ada nakes terkonfirmasi positif corona. Setidaknya ada 40 nakes dari 11 Puskesmas yang terkonfirmasi positif corona.




Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo menyampaikan, untuk nakes di RSUD baru dilakukan tracing dan belum menyeluruh. Sedangkan untuk Puskesmas sudah dilakukan dan hampir semua Puskesmas ada nakes yang positif corona. “Hampir semua Puskesmas ada kecuali Puskesmas Grogol,” ungkap Widodo, Kamis (1/7/2021).

Widodo mencontohkan untuk Puskesmas Weru ada satu orang nakes positif, Bulu tujuh orang nakes, Tawangsari enam orang, Bendosari tiga orang, Sukoharjo empat orang, Polokarto lima orang, Baki empat orang, Kartasura lima orang, Mojolaban tiga orang, dan Puskesmas Nguter dua orang.

Untuk sementara, lanjut Widodo, pelayanan tetap jalan dengan petugas nakes yang ada dan belum dilakukan penutupan Puskesmas. Seperti di Puskesmas Bulu yang terdapat tujuh nakes positif, pelayanan diampu oleh nakes yang lain meski secara terbatas.

Sedangkan Jubir Satgas Penanganan Corona Sukoharjo, Yunia Wahdiyati menyampaikan, sesuai data corona Jateng, Sukoharjo masuk zona merah sehingga ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah agar tidak lebih berat lagi. Dengan kenaikan kasus positif otomatis meningkatkan “bed occupancy ratio” (BOR) rumah sakit rujukan seperti RSUD Ir Soekarno yang angkanya sudah diatas 90%.

“Dari sembilan rumah sakit rujukan di Sukoharjo ada 440 bed isolasi dan 48 bed ICU dan terus melakukan penambahan, baik dua atau tiga bed terutama untuk isolasi. Semuanya dilakukan sebagai antisipasi,” ujarnya.

Yunia mengatakan, dilakukan penambahan berapapun tidak akan selesai jika di bagian hulu tidak dilakukan tata laksana dengan baik. Khususnya klaster keluarga yang paling besar menyumbang kasus positif corona di Sukoharjo. Hal itu dikarenaan potensi penularan di lingkungan keluarga sangat besar.

“Memang tidak mudah melakukan tata laksana isolasi mandiri di rumah, dan itu saya alami sendiri, namun harus tetap semangat karena dibantu oleh Satgas Corona juga,” tambah Yunia. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *