
Sukoharjonews.com – Otak juga memiliki kemampuan neuroplastisitas, yaitu kemampuannya untuk membentuk koneksi baru antar sel saraf (neuron) sebagai respons terhadap pengalaman atau pembelajaran baru. Proses ini penting untuk adaptasi otak terhadap perubahan lingkungan atau kebutuhan baru. Meskipun otak memiliki banyak kapasitas, kesehatan otak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan, stres, dan paparan zat berbahaya, yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan fungsi fisik. Oleh karena itu, menjaga otak tetap sehat dengan gaya hidup yang baik sangat penting untuk kinerja otak yang optimal sepanjang hidup.
Dikutip dari Grid Health, pada Minggu (19/1/2025), berikut makanan yang dapat merusk otak jika dikonsumsi terlalu sering:
Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan bersembunyi di balik roti putih, makanan yang dipanggang, dan sereal sarapan. Ini semua adalah makanan yang rendah gizi. Para peneliti telah menemukan bahwa mengonsumsi karbohidrat olahan dapat memengaruhi kesehatan kognitif dalam beberapa cara, termasuk perubahan fungsi di beberapa area otak. Sebaliknya, pilihlah biji-bijian dan karbohidrat kompleks lainnya seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan dan sayuran.
Makanan dengan gula tambahan
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan telah terbukti merusak memori dan meningkatkan risiko demensia. Sayangnya, gula tambahan dapat dengan mudah ditemukan hampir di mana-mana. Mulai dari minuman, makanan penutup, hingga saus salad yang disamarkan sebagai makanan sehat. Pilihlah asupan makanan tanpa pemanis atau kita bisa membuat makanan sendiri di rumah untuk menjaga konsumsi gula tetap terkendali.
Daging yang diproses
Satu lagi makanan yang dapat membuat otak kita menua dengan lebih cepat adalah daging yang diproses, seperti sosis, daging kaleng, dan lainnya. Para peneliti telah menemukan bahwa daging olahan terkait dengan peningkatan risiko demensia atau penyakit yang didefinisikan oleh penurunan kognitif secara signifikan.
Dan ingat, pilihan vegan jauh lebih baik karena satu penelitian menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih rendah sayur dan buah-buahan justru lebih rentan terkena depresi. Kita bisa memulai hidup sehat dengan menerapkan diet anti-inflamasi seperti diet mediterania atau diet DASH yang kaya antioksidan, vitamin B, serta asam lemak untuk mendukung fungsi otak yang lebih baik.
Sayur dan buah-buahan kaya akan antioksidan, memiliki sifat anti-inflamasi, mendukung kesehatan usus, serta dapat meningkatkan fungsi mitokondria yang semuanya baik dalam mendukung umur panjang.(cita septa)
Facebook Comments