Dorong UMKM Semakin Maju, Mahasiswa KKN Undip di Sukoharjo Beri Pelatihan Digital

Pelatihan digital oleh mahasiswa KKN Undip kepada pelaku UMKM di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. (Foto: Isitimewa)

Sukoharjonews.com (Bulu) – Dalam rangka mendorong pertumbuhan UMKM, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pelatihan digital terhadap pelaku UMKM di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Dengan “melek” teknologi digital, diharapkan UMKM bisa tumbuh dan berkembang.


Seperti yang dilakukan KKN Tim II Undip di Desa Lengking yang terdiri dari Amalia Rasyidah (Prodi Administrasi Bisnis), Asri Alayya Hayyin (Prodi Ilmu Hukum), dan Ihsanudin Halim Fajrian (Prodi Teknik Industri) yang memberikan pelatihan digital terhadap pelaku UMKM.

“Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat mengharuskan para pelaku UMKM menyeimbangkan usahanya dengan era digital dimana pelaku UMKM harus tanggap akan perubahan yang terjadi,” ujar salah satu mahasiswa Asri Alayya dalam rilis yang diterima Sukoharjonews.com, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, program kerja multidisplin yang bertemakan “Pendampingan UMKM di Desa Lengking melalui Pengelolaan Data dan Website Menuju Era Digital” sukses dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah UMKM di desa tersebut. Hal ini dilakukan atas dasar inisiatif dari mahasiswa untuk membina secara langsung UMKM lokal.


“Jadi, sebelum pelatihan kami melakukan survei untuk mendata UMKM apa saja yang ada di Desa Lengking dimana totalnya ada sekitar 56 UMKM terdiri dari toko kelontong, warung makanan dan minuman, bengkel, dan usaha jahit,” ujarnya.

Selanjutnyam ujar Asri, dari hasil pendataan tersebut, dilakukan input data UMKM ke website pengelolaan data. Dengan memanfaatkan data UMKM tersebut, barulah dilakukan sosialisasi mengenai merek dan Qris kepada UMKM sehingga pelaku UMKM dapat mengenal dan memahami kegunaan, manfaat, dan cara untuk mendaftarkan usaha yang dimiliki kepada merek dagang serta penggunaan Qris.

Salah satu UMKM yang cocok untuk dilakukan pembinaan adalah UMKM “Moshi” yang memproduksi mochi dan bakpao untuk dilakukan pendampingan e-bisnis, sosial media, digital marketing dan pembukuan digital.

“UMKM tersebut dibina dalam melakukan rebranding serta membuat strategi bisnis yang memanfaatkan teknologi digital. Program ini dilakukan dengan harapan dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya,” tambah Asri. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 2

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *