Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kekeringan sebagai dampak kemarau mulai dirasakan masyarakat Sukoharjo di wilayah Selatan. Saat ini, masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih sehingga mengajukan dropping air bersih ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Hingga kini, tercatat sudah ada dua desa yang mengajukan dropping air bersih.
“Dua desa yang mengajukan permohonan pengiriman air masing-masing dari Kecamatan Weru, dan satu lagi dari Kecamatan Tawangsari,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Sri Maryanto,Senin (30/7).
Lebih lanjut dikatakan Sri Maryanto, pengajuan pertama pada 8 Juni oleh Dukuh Plumbon, Desa Alasombo, Kecamatan Weru dan kedua pada 27 Juli dimana permohonan droping air bersih dari Dukuh Watu Lumbung RT 01 dan RT 04 RW 10 Desa Watu Bonang, Kecamatan Tawangsari. Maryanto mengklaim dua permohonan tersebut langsung ditindaklanjuti.
Menurutnya, selama ini Sukoharjo selatan antara lain Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari selalu menjadi langganan kekeringan sehingga kesulitan air bersih. Masyarakat Weru yang merasakan dampak kekurangan air yakni di Desa Alasombo, Desa Jatingarang, dan Desa Ngreco. Kekurangan air ini lantaran sumur warga sudah mulai mengering. Padahal, satu sumur tersebut bisa untuk kebutuhan beberapa keluarga.
”Kami terus pantau dan menunggu pengajuan warga yang mau minta droping air bersih. Dropping sendiri oleh PDAM,” tegasnya.
Untuk droping air bersih, ujarnya, biasanya warga memiliki sumur penampung yang sudah dipasangi pipa-pipa. Jadi, droping akan dilakukan pada sumur tersebut dan dialirkan pada penampungan air milik warga. Setelah dilakukan pengisian akan dipompa dan disalurkan. (erlano putra)
Facebook Comments