Sukoharjonews.com – Setelah meluncurkan Bajaj Freedom CNG 125 pada awal tahun ini, satu lagi produk pabrikan India yang sukses besar. Meski hanya dipasarkan di India, sepeda tersebut telah terjual lebih dari 100.000 unit hingga melampaui target yang dipatok perusahaan.
Dikutip dari Greatbiker, Rabu (11/9/2024), India adalah pasar sepeda motor terbesar, jadi mudah dimengerti mengapa negara ini sering menjadi pelopor inovasi teknologi bagi negara-negara lain di dunia. Ini juga merupakan pasar yang sangat sensitif terhadap harga, sehingga inovasi teknologi ini cenderung berfokus pada upaya menghasilkan uang yang diperoleh dengan susah payah.
Kami baru-baru ini melihat hal ini pada sepeda motor CNG pertama Bajaj, Freedom CNG 125, yang dipuji sebagai sepeda motor yang terjangkau, mudah diakses, dan rendah emisi, dan jelas bahwa Bajaj telah mengambil langkah ke arah yang benar, terutama dalam hal membuat mobilitas lebih mudah diakses oleh semua orang. orang India. Jadi, tidak mengherankan jika Freedom hanyalah permulaan dari proyek-proyek perusahaan yang berfokus pada CNG.
Rajiv Bajaj, CEO Bajaj Auto, baru-baru ini duduk bersama tim CNBC-TV18 dan menjelaskan visi perusahaan untuk CNG. Ia menjelaskan, perseroan akan segera meluncurkan model CNG lainnya. Bajaj juga mengumumkan target perusahaannya untuk memproduksi 100.000 kendaraan roda dua bertenaga CNG per bulan.
Meluasnya penggunaan kendaraan roda dua bertenaga CNG sangat masuk akal di India, di mana pemerintah berupaya mencapai keseimbangan antara keterjangkauan dan pengurangan emisi. Bajaj tertarik untuk memanfaatkan manfaat CNG karena perusahaan mengharapkan segmen ini tumbuh secara signifikan. Rajiv Bajaj menjelaskan, perusahaan berharap bisa menjual 40.000 sepeda motor bertenaga CNG per bulan pada tahun 2025.
Bahan bakar CNG memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat Asia, Afrika, dan belahan dunia lainnya, terutama dalam 10 tahun terakhir ini. Pengenalan bahan bakar CNG telah digunakan untuk menggantikan produksi bahan bakar fosil dengan harga yang lebih tinggi, lebih mudah diakses, dan memberikan kinerja serupa.
Berbeda dengan dunia Barat, kebutuhan konsumen dan infrastrukturnya sangat berbeda. Kendaraan berbahan bakar CNG memang murah untuk dibeli, dioperasikan dan dipelihara, namun keterjangkauan ini harus mengorbankan efisiensi. Khususnya, sepeda motor CNG cenderung berat karena sistem bahan bakarnya yang besar. Mereka juga cenderung memiliki tenaga mesin yang rendah, yang merupakan kelemahan terbesar dari kategori ini.
Meskipun sepeda motor CNG mungkin masuk akal dalam konteks India dan negara-negara berkembang Asia lainnya, dalam skala global, sepeda motor CNG mungkin bukan produk universal. Mengganti atau menambah bahan bakar fosil mungkin bukan jawaban atas semua permasalahan ini. (nano)
Facebook Comments