Sukoharjonews.com – Serangan migrain bisa sangat melemahkan dan mungkin disertai dengan banyak kondisi lain. Simak gejala awal migrain dan cara mencegah serangan.
Dikutip dari Healthshots, Jumat (10/1/2025), gejala migrain jauh lebih dari sekadar sakit kepala. Episode yang menyakitkan ini sering kali disertai dengan kondisi lain seperti mual, sering buang air kecil, perubahan suasana hati, serta kecemasan. Ini adalah beberapa gejala migrain yang paling umum sekaligus paling awal.
Tanda-tanda ini sering kali dapat menunjukkan kemungkinan serangan. Namun, ada beberapa cara mudah seperti duduk di ruangan gelap, minum obat lebih awal, dan makan dengan baik yang bahkan dapat mencegah episode migrain. Simak gejala migrain yang paling umum dan cara menghindari episode.
Apa itu Migrain?
Migrain bukan sekadar sakit kepala—ini adalah kondisi neurologis kronis yang bisa sangat melemahkan. Bayangkan nyeri berdenyut atau berdenyut di satu sisi kepala Anda yang dapat membuat tugas rutin pun terasa mustahil. “Sering kali disertai mual, muntah, dan kepekaan yang tak tertahankan terhadap cahaya dan suara. Di India, migrain sangat umum terjadi, memengaruhi sebagian besar populasi,” jelas ahli saraf Dr. Pradyumna Oak. Namun, banyak orang salah mengira itu hanya sebagai “sakit kepala parah,” yang menunda penanganan yang tepat.
Apa saja gejala awal migrain?
Migrain tidak muncul begitu saja. Terkait gejala migrain paling awal, tubuh memberikan peringatan halus, sering kali beberapa jam atau bahkan beberapa hari sebelumnya. Gejala awal migrain dapat sangat bervariasi dari orang ke orang, tetapi sering disebut sebagai fase prodromal, yang merupakan fase paling awal migrain.
Gejala-gejala ini dapat terjadi beberapa jam atau bahkan beberapa hari sebelum sakit kepala yang sebenarnya dimulai.
1. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati adalah salah satu gejala awal migrain yang paling umum. Anda mungkin merasa sangat murung—mudah tersinggung atau sangat gembira. Selama tahap prodromal, yang dapat terjadi beberapa jam hingga beberapa hari sebelum sakit kepala dimulai, Anda mungkin mengalami keinginan makan, dan tiba-tiba merasa sedih atau sangat gembira. Anda mungkin juga mengalami menguap tak terkendali, retensi cairan, atau peningkatan buang air kecil, menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
2. Kelelahan
Salah satu gejala awal migrain yang paling sering terjadi adalah kelelahan. Orang-orang melaporkan merasa sangat lelah, terkadang menguap berlebihan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neurosciences in Rural Practice menemukan bahwa kelelahan merupakan hal umum yang menyertai migrain yang dialami pada 70 persen kasus. Penelitian tersebut juga mencatat adanya korelasi positif antara kelelahan serta tingkat keparahan, frekuensi, serta kronisitas episode migrain.
3. Rasa tidak nyaman di leher
Beberapa orang mengeluhkan kekakuan atau rasa tidak nyaman di leher dan bahu mereka. Hal ini mungkin tampak tidak berbahaya tetapi bisa jadi merupakan salah satu gejala awal migrain yang paling relevan. Sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Diagnostics, juga menyatakan bahwa nyeri leher dilaporkan sangat umum terjadi pada migrain.
4. Perubahan nafsu makan
Gejala migrain juga dapat mencakup perubahan nafsu makan. Anda mungkin tiba-tiba menginginkan makanan manis atau merasa benar-benar tidak suka makanan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology mengamati bahwa satu dari setiap empat serangan migrain disertai dengan keinginan makan pada 38 persen penderita migrain sehari sebelum serangan, dan sebesar 26 persen selama beberapa jam sebelum serangan.
5. Meningkatnya kepekaan terhadap cahaya dan suara
Peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara merupakan tanda lain yang menunjukkan gejala migrain. Hal-hal sederhana seperti sinar matahari yang terang atau suara keras mungkin terasa sangat mengganggu. Dalam beberapa kasus, orang mungkin mengalami aura—gangguan penglihatan seperti lampu yang berkedip, bintik buta, atau garis bergelombang, kata Dr. Oak.
6. Sering buang air kecil
Meskipun mungkin terdengar aneh, sering buang air kecil juga bisa menjadi gejala awal bagi sebagian orang, kata Dr. Oak. Migrain sering dikaitkan dengan perubahan kadar hormon. Fluktuasi hormon ini dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan buang air kecil. Selain itu, selama migrain, pembuluh darah di otak melebar. Hal ini terkadang dapat menyebabkan peningkatan tekanan cairan, yang dapat memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering.
Mengenali gejala migrain dini ini dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola migrain sebelum bertambah parah.
Apa yang memicu migrain?
Gejala migrain ini dapat dipicu dengan berbagai cara. Pemicunya sangat bervariasi di antara setiap orang, tetapi stres adalah salah satu penyebab terbesar, jelas Dr. Oak. Hari yang kacau di tempat kerja atau pertengkaran keluarga dapat memicunya. Tidur adalah faktor utama lainnya—terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat mengganggu keseimbangan.
Pola makan juga memainkan peran penting. “Melewatkan makan atau menikmati makanan tertentu seperti keju tua, cokelat, atau bahkan kafein dapat memicu episode migrain,” jelas Dr. Oak.
Selain itu, wanita sering mengalami migrain di sekitar siklus menstruasi mereka karena perubahan hormon. Selain itu, perubahan cuaca, terutama perubahan kelembapan atau suhu yang tiba-tiba, merupakan pemicu yang umum. Suara keras, cahaya terang, obat-obatan tertentu, dan bahkan kelelahan saat berolahraga dapat memicu migrain.
Apakah ada cara untuk mencegah migrain?
Pencegahan adalah tentang memahami tubuh Anda dan pemicunya. Poin-poin berikut dapat membantu Anda:
– Mulailah dengan menjaga jadwal tidur yang konsisten—usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
– Mengelola stres juga merupakan kunci, baik melalui yoga, meditasi, atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri.
– Perhatikan pola makan Anda dan hindari makanan yang tampaknya memicu migrain. Jangan melewatkan waktu makan, dan tetaplah terhidrasi; dehidrasi ringan pun dapat menjadi pemicu.
– Perubahan gaya hidup, seperti mengurangi kafein atau alkohol, dapat sangat membantu.
– Jika Anda sering mengalami migrain, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan obat-obatan untuk mencegahnya. Yang terpenting adalah membuat rutinitas dan mematuhinya.
Bagaimana cara mengobati migrain?
Saat migrain menyerang, langkah pertama adalah beristirahat di ruangan yang tenang dan gelap. Obat-obatan seperti triptan atau pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu jika diminum lebih awal, kata Dr. Oak. Jika mual menjadi masalah, obat antimual dapat meredakannya.
Minum banyak cairan juga penting, terutama jika Anda muntah. Bagi mereka yang sering mengalami migrain atau mengalami migrain parah, terapi pencegahan seperti beta-blocker atau antiepilepsi dapat mengurangi frekuensi serangan. Kuncinya adalah bertindak cepat dan menangani gejala sebelum memburuk.
Apakah ada makanan yang dapat membantu mengatasi migrain?
Makanan tertentu dapat membantu meredakan gejala migrain atau bahkan mencegahnya.
Jahe, misalnya, sangat baik untuk mengurangi mual dan memiliki sifat antiradang.
Makanan kaya magnesium seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan bayam diketahui dapat membantu karena kekurangan magnesium dapat memicu migrain. Tetap terhidrasi sangat penting, jadi buah-buahan dengan kandungan air tinggi seperti semangka dan mentimun sangat bagus.
Gandum utuh dapat menstabilkan kadar gula darah, sementara ikan berlemak seperti salmon, yang kaya akan omega-3, dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan migrain.
Meskipun makanan ini dapat membantu, sama pentingnya untuk menghindari makanan pemicu seperti keju olahan, alkohol, dan cokelat jika makanan tersebut menimbulkan masalah bagi Anda. (nano)
Facebook Comments