Sukoharjonews.com (Polokarto) – Penemuan mayat yang sudah menjadi kerangka terjadi di Desa Genengsari, Polokarto, Senin (2/9) sore. Penemuan kerangka manusia tersebut membuat geger warga karena kerangka tersebut sudah menyebar di beberapa lokasi. Kerangka manusia tersebut ditemukan di kebun tebu yang ada di desa tersebut. Dugaan sementara, kerangka tersebut adalah seorang nenek-nenek bernama Pariyem, 76, yang dilaporkan hilang tiga bulan lalu.
“Olah TKP sudah kami lakukan dan kerangka manusia yang ditemukan kami kirim ke RS Dr Moewardi Solo untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Yoga Gede Sanjaya, Selasa (3/9).
Menurutnya, kerangka manusia di kebun tebu tersebut ditemukan oleh pekerja kebun tebu yang hendak membakar “rapak” atau daun tebu. Saat itu, pekerja tersebut melihat kerangka manusia yang kondisinya sudah tidak utuh. Bahkan, beberapa bagian ari kerangka tersebut ditemukan secara terpisah tak jauh dari penemuan pertama. Temuan itu lantas dilaporkan ke Polsek Polokarto dilanjutkan ke Polres Sukoharjo.
Setelah olah TKP, ujat Yoga, sebuah kain ditemukan petugas tak jauh dari lokasi penemuan kerangka. Potongan kain jarik tersebut diduga milik korban. Petugas juga menghimpun informasi pada warga di sekitar lokasi untuk mencari identitas korban. Dari informasi yang terhimpun, korban diduga seorang nenek-nenek bernama Pariyem, 76.
Yoga juga mengatakan, Pariyem yang merupakan warga Genengsari dilaporkan hilang oleh keluarga sejak tiga bulan lalu ke Polsek Polokarto. “Dugaan makin kuat setelah ditemukan kain yang disebut merupakan kain yang dipakai korban saat hilang tiga bulan lalu,” ujarnya.
Selama ini, ujar Kasatreskrim, korban diketahui sudah pikun dan linglung sehingga masuk daftar orang hilang di Polsek Polokarto sejak tiga bulan lalu. Namun, untuk memastikan identitas korban, penyidik akan melakukan uji DNA dengan mengambil sampel dari pihak keluarga Pariyem. (erlano putra)
Facebook Comments