Sukoharjonews.com – Berhubungan seks dapat memicu banyak tindakan dan perasaan yang mungkin belum pernah Anda alami sebelumnya – dan itu karena banyak hal yang memengaruhi tubuh dan pikiran Anda. Salah satu hal yang mungkin membuat beberapa wanita khawatir adalah vulva yang bengkak. Ya, memang nyaman, tetapi sering kali merupakan masalah sementara dan bukan hal yang perlu Anda khawatirkan. Meskipun sering kali disebabkan oleh gesekan atau iritasi saat berhubungan seks, hal itu juga dapat mengindikasikan kondisi atau penyakit yang mendasarinya. Mengetahui apa yang menyebabkan vulva bengkak dapat membantu Anda menentukan tindakan dan cara mencegahnya, serta tetap aman.
Dikutip dari Healthshots, pada Sabtu (17/8/2024), Vulva bengkak mengacu pada pembesaran atau kekenyalan alat kelamin wanita bagian luar, yang meliputi labia mayora (bibir luar), labia minora (bibir dalam), dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita, termasuk klitoris, lubang vagina, dan jaringan di sekitarnya). Pembengkakan ini dapat disertai dengan kemerahan, nyeri tekan, gatal, atau rasa tidak nyaman. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Practical Cases Emergency Medicine , pembengkakan pada vulva dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti gairah seksual, gesekan selama aktivitas seksual, infeksi, reaksi alergi, perubahan hormonal, atau trauma fisik. Meskipun sering kali bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya, pembengkakan yang terus-menerus atau parah mungkin memerlukan perhatian medis untuk menyingkirkan kondisi yang mendasarinya.
Penyebab vulva bengkak setelah berhubungan seks
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab vulva bengkak setelah berhubungan seks.
1. Peningkatan aliran darah
Selama gairah seksual, pembuluh darah di area genital membesar dan dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke vulva, yang menyebabkan pembengkakan dan kekenyalan. Klitoris Anda juga dapat membesar. Pembengkakan ini dapat menyebabkan pembengkakan sementara, yang biasanya mereda setelah aktivitas seksual berakhir.
2. Gesekan
Aktivitas seksual yang kasar atau berkepanjangan dapat menyebabkan gesekan pada vulva, yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika pelumasan tidak mencukupi. Pelumasan alami yang tidak mencukupi selama berhubungan seks dapat meningkatkan gesekan, yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Hal ini dapat diperburuk oleh penggunaan kondom atau pelumas tertentu yang dapat mengering dengan cepat.
3. Reaksi Alergi
Beberapa wanita mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kondom lateks, pelumas tertentu, atau bahan lain yang digunakan saat berhubungan seks. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, gatal, dan iritasi pada vulva. Spermisida atau pelumas tertentu mungkin mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi, yang menyebabkan pembengkakan.
4. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual (IMS), yang sebelumnya dikenal sebagai penyakit menular seksual, adalah penularan suatu organisme antara pasangan seksual melalui berbagai jalur kontak seksual, seperti oral, anal, atau vaginal. IMS tertentu, seperti herpes, gonore, atau klamidia, dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa tidak nyaman di area genital, seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di StatsPearl . Jika pembengkakan berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti luka, nyeri, atau keluarnya cairan, penting untuk mencari perhatian medis.(cita septa)
Facebook Comments