Sukoharjonews.com (Gatak) – Merebaknya “Corona Virus Desease” (COVID) 19 atau Corona ternyata membawa berbah bagi Sekolah Menengah Kesehatan (SMK) Citra Medika Gatak, Sukoharjo. Pasalnya, selama ini SMK tersebut memproduksi farmasi herbal untuk pencegahan penularan. Seperti masker, hand sanitizer, dan juga jamu instan. Karena banyak dicari, saat ini SMK Citra Medika kembali melakukan produksi.
“Karena banyak permintaan dari masyarakat, akhirnya kami kembali memproduksinya di laboratorium farmasi,” ujar Kepala SMK Citra Medika, Rian Andrianto, Rabu (11/3/2020).
Dikatakan Rian, ada dua produk yang banyak dicari, yakni hand sanitizer dan masker. Produk buatan siswa tersebut sempat kosong beberapa waktu lalu karena banyaknya permintaan. Untuk itu, siswa dengan didampingi guru jurusan farmasi kembali melakukan produksi. Rian mengaku tidak ada kendala dalam memproduksi farmasi herbal tersebut karena di sekolah ada apotek hidup. Kecuali untuk alkohol sebagai bahan hand sanitizer yang harus dibeli.
Selama ini, ujar Rian, produk herbal buatan siswa tidak dijual bebas karena untuk kalangan sendiri melalui mata pelajaran kewirausahaan. Produk farmasi herbal tersebut hanya beredar dilingkungan siswa dan instransi kesehatan yang bekerja sama. Meski begitu, sekolah mulai memasarkan secara luas dengan cara membuka stand di area car free day (CFD) untuk pengenalan produk.
Dalam memproduksi farmasi herbal tersebut, Rian mengaku tetap sesuai dengan standar kesehatan yang diatur oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) meski belum mengantongi izin. Untuk itulah produk tidak dijual bebas karena hanya untuk lingkup internal dan instansi yang bekerjasama.
Salah satu guru farmasi pengampu laboratorium farmasi SMK Citra Medika, Umi Dharmastuti menambahkan, produksi farmasi herbal oleh siswa ini sudah berlangsung lama. Pasalnya, hal itu merupakan bagian dari kegiatan praktikum. Selama ini, produk yang dihasilkan telah memiliki pasar dikalangan siswa sendiri. Dalam memproduksi farmasi herbal tersebut, Umi mengaku diawasi kepala laboratorium untuk memantau kualitas penggunaan bahan dan hasil. (erlano putra)
Facebook Comments