Ragam  

Tingkatkan Produktivitas Padi, Pemkab Sukoharjo Berencana Bangun Embung di Desa Grogol Weru

Ilustrasi.

Sukoharjonews.com – Dalam upaya meningkatkan produktivitas padi, Pemkab Sukoharjo berencana membangun satu embung di Desa Grogol, Kecamatan Weru. Pembangunan embung tersebut direncanakan dibangun tahun 2025 mendatang.

“Selama ini Pemkab Sukoharjo menjalankan program pembangunan embung secara merata di sejumlah wilayah setiap tahun. Tahun 2025 mendatang satu embung akan dibangun di wilayah Desa Grogol Kecamatan Weru,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, Kamis (24/10/2024).

Bagas melanjutkan, lokasi pembangunan di Desa Grogol Kecamatan Weru karena wilayah tersebut memenuhi syarat. Antara lain besarnya potensi pertanian khususnya tanaman padi, banyaknya jumlah petani dan luasan sawah, sumber air dari tampungan hujan dan sungai. Terpenting juga keberhasilan petani di wilayah Kecamatan Weru dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah daerah dan pusat.

Saat ini, ujar Bagas, pembangunan embung di Desa Grogol sedang dalam tahap persiapan. Salah satu hal penting yakni terkait pemenuhan kebutuhan anggaran pembangunan serta terkait tanah atau lokasi yang akan digunakan untuk membangun embung.

“Embung di Desa Grogol Kecamatan Weru nantinya akan mampu mengiri sawah seluas 50 hektar. Luasan lahan masih bisa diperluas sesuai dengan kondisi kemampuan debit air yang ditampung,” ujar Bagas.

Dengan pembangunan embung, diharapkan mampu meningkatkan hasil panen khususnya padi. Dengan meningkatkan hasil panen padi, diharapkan target swasembada pangan daerah dan pusat dapat diwujudkan.

Bagas juga mengatakan, selama ini sektor pertanian di Desa Grogol, Kecamatan Weru sudah maju dan berhasil. Hal itu dibuktikan banyak petani yang menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Selain itu hasil panen padi juga cukup melimpah.

“Embung nanti sebagai sumber tampungan air hujan. Sekaligus membantu pengendalian air agar lahan pertanian tidak terendam banjir saat hujan dan kekeringan saat kemarau,” tambahnya. (nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *