Mengenal Lebih Dalam Penyebab Penyakit Mental: Bukan Hanya Soal Genetik

Penyebab penyakit mental.(Foto:Intraina)

Sukoharjonews.com — Penyakit mental memiliki penyebab yang kompleks. Walaupun belum diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu utama, penelitian menunjukkan bahwa gangguan mental biasanya merupakan hasil interaksi berbagai faktor, termasuk faktor biologis, genetik, psikologis, sosial ekonomi, serta lingkungan.

Mengutip WebMD (Sabtu, 26 April 2025), beberapa jenis gangguan mental memang dapat diturunkan secara genetik. Namun, memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental bukan berarti seseorang pasti akan mengalami hal yang sama.


Beberapa gangguan mental berkaitan dengan gangguan pada jalur saraf di otak yang berperan dalam proses berpikir, pengaturan emosi, dan perilaku. Cedera pada otak juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu kondisi tersebut.

Trauma psikologis pada masa kanak-kanak atau remaja, seperti kekerasan emosional, fisik, atau seksual, kehilangan orang tua di usia dini, atau penelantaran, dapat menjadi faktor yang memicu atau memperparah gangguan mental.

Kelompok-kelompok tertentu juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan mental, tanpa memandang usia. Ini termasuk komunitas LGBTQ, individu dengan disabilitas, mereka yang mengalami isolasi sosial, kehilangan, ketidakadilan, kekerasan, tunawisma, kecanduan, atau pelecehan.

Stres berat seperti kehilangan orang tercinta, perceraian, konflik keluarga, kehilangan pekerjaan, tekanan akademik, atau penyalahgunaan zat bisa memunculkan atau memperburuk gangguan mental yang sudah ada. Namun demikian, tidak semua orang yang mengalami situasi ini akan mengembangkan gangguan mental.

Perasaan sedih, marah, atau emosi lainnya adalah hal yang wajar saat menghadapi cobaan hidup. Tetapi gangguan mental berbeda gangguan ini ditandai oleh emosi yang intens, berlangsung lama, dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika perasaan tersebut menetap dan menghambat aktivitas Anda, sebaiknya segera mencari bantuan profesional.


Faktor Biologis dalam Gangguan Mental
Sebagian gangguan mental terjadi akibat gangguan pada fungsi sirkuit atau jalur saraf tertentu dalam otak. Jalur ini menggunakan senyawa kimia bernama neurotransmitter untuk mengirim sinyal. Perubahan kadar neurotransmitter melalui obat-obatan, terapi, atau pengobatan lain bisa membantu memperbaiki fungsi jalur tersebut.

Selain itu, kerusakan atau gangguan pada area tertentu di otak juga dikaitkan dengan kondisi mental tertentu.

Faktor biologis lain yang dapat berperan termasuk:

Genetik (keturunan)
: Gangguan mental dapat terjadi dalam keluarga. Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mental meningkatkan risiko, tetapi bukan jaminan Anda akan mengalaminya. Para ilmuwan percaya bahwa gabungan banyak gen, bukan hanya satu, berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk risiko unik pada setiap individu bahkan pada saudara kembar sekalipun.

Infeksi:
Beberapa infeksi dapat memicu kerusakan otak dan berkontribusi pada timbulnya atau memburuknya gejala gangguan mental. Contohnya adalah kondisi yang disebut PANDAS, yang dikaitkan dengan infeksi bakteri streptokokus, dan berhubungan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) serta kondisi mental lainnya pada anak-anak.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *