
Sukoharjonews.com (Polokarto) – Keberadaan sanggar inklusi mendapat perhatian Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Seperti yang dilakukan pada, Rabu (23/2/2022) ini dimana Bupati mengunjungi Sanggar Inklusi Permata Hati di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto. Bupati mendorong setiap kecamatan memiliki gedung sanggar sendiri sehingga penanganan pada anak berkebutunan khusus (ABK) dapat lebih maksimal.
“Sanggar Inklusi ini sudah diresmikan oleh Mbak Puan Maharani beberapa waktu lalu, tapi lokasinya dijadikan satu di Bendosari. Jadi, hari ini menyempatkan diri untuk berkunjung,” ujar Etik.
Dalam kesempatan tersebut, Etik juga menyampaikan dimana saat ini di 12 kecamatan sudah memiliki sanggar inklusi. Namun, dari 12 sanggar tersebut belum semuanya yang memiliki gedung sendiri. Untuk itu, Etik mendorong agar sanggar inklusi di semua kecamatan memiliki gedung sendiri.
“Sudah saya sampaikan pada kecamatan untuk mencari lahan sendiri, nanti untuk pembangunan gedungnya bisa mengajukan ke Pemkab Sukoharjo untuk dibantu,” ujarnya.
Dengan gedung sanggar sendiri, lanjutnya, pelayanan kesehatan, pendidikan maupun teknik pengasuhan pada ABK bisa lebih makdimal. Pasalnya, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam kehidupan masyarakat. Hanya saja, memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya.
“Kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara,” ungkap Etik.
Untuk itu, dengan adanya sanggar inklusi dan memiliki gedung sendiri diharapkan mampu membawa para penyandang disabilitas dan ABK di Kabupaten Sukoharjo memiliki kemampuaan, keterampilan dan kesetraan dengan anak-anak normal lainnya. Bupati juga berpesan pada orang tua yang memiliki ABK untuk tidak berkecil hati dan malu. (erlano)
Facebook Comments