Sukoharjonews.com (Klaten) – Status Gunung Merapi masih siaga dengan aktivitas relatif cukup tinggi karena sering mengeluarkan lava pijar dan awan panas yang cukup membahayakan. Sebagai bentuk antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten memastikan tiga shelter untuk tempat pengungsian siap ditempati sewaktu-waktu.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Klaten, Jumat (18/3/2022), tiga shelter pengungsian atau yang menjadi Tempat Evakuasi Akhir (TEA) yang disiapkan oleh BPBD Klaten meliputi shelter Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, shelter Menden, Kecamatan Kebonarum dan shelter Demakijo, Kecamatan Karangnongko.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan bahwa pola luncuran awan panas, curahan lava pijar Gunung Merapi yang dulunya cenderung ke barat, sekarang cenderung ke barat daya, ke selatan atau tenggara kearah Kali Woro.
“Kita sudah jalan dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau masyarakat untuk menghentikan aktivitas di daerah-daerah yang bahaya seperti di jalur Kali Woro, jalur Kali Gendol, dan Kali Gubeng,” ujarnya.
Sri Winoto juga menyampaikan dalam kesiapsiagaan masyarakat beberapa waktu lalu sudah melakukan evakuasi mandiri ke balai desa karena belajar dari pengalaman dan melihat aktivitas Merapi. Kemudian, dalam kesiapan dari BPBD Klaten yakni sudah melakukan simulasi dalam rangka penanganan pengungsi. Untuk tiga shelter sendiri, sarana dan prasarana seperti air bersih, lampu-lampu, dan toilet sudah berfungsi dengan baik.
Untuk tiga shelter yang ada, ujarnya, shelter Kebondalem Lor untuk jalur Balerante, kemudian shelter Demakijo untuk jalur Sidorejo, dan shelter Menden untuk jalur Tegalmulyo. (erlano)
Facebook Comments